Nilai tukar mata uang euro jatuh ke level terendah enam hari di awal perdagangan London, setelah data menunjukkan inflasi Juni di negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW) Jerman 0,1 persen lebih rendah dari Mei.
Mata uang euro memangkas kerugian tersebut, mendatar setelah data menunjukkan inflasi 12 bulan Spanyol telah meningkat menjadi 10,2 persen pada Juni, naik dari 8,7 persen pada Mei dan melampaui 10 persen untuk pertama kalinya sejak April 1985.
baca juga: Mata Uang Euro Cetak Kenaikan Bulanan Terbaik |
"Penurunan 0,1 persen dalam angka IHK Juni NRW Jerman telah menyebabkan pasar mempertanyakan hawkishness ECB ke depan," kata Kepala Strategi valas di Rabobank di London Jane Foley, dikutip dari Antara, Rabu, 29 Juni 2022.
Tapi kemudian kekuatan data inflasi IHK Spanyol telah membatalkan tekanan ke bawah pada euro dan menyajikan ECB dengan lebih banyak komplikasi dalam menetapkan kebijakan.
Investor akan mengamati data inflasi nasional untuk Jerman serta panel di Forum ECB di Sintra, Portugal, dengan tiga gubernur bank sentral utama berbicara.
Presiden ECB Christine Lagarde, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey akan berbicara pada pukul 13.00 GMT. Lagarde tidak memberikan wawasan baru tentang jalur suku bunga Eropa di forum tahunan ECB.
ECB secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Juli untuk pertama kalinya dalam satu dekade, mengikuti rekan-rekan globalnya, untuk mencoba mendinginkan percepatan inflasi, meskipun para ekonom terbelah atas besarnya kenaikan suku bunga.
Mata uang Euro turun 0,08 persen menjadi 1,0513 dolar AS pada pukul 08.28 GMT setelah sebelumnya turun ke level 1,0486 per Dolar AS. Sementara itu, dolar AS naik tipis, karena investor mencari keamanan di aset AS ketika saham turun secara global karena meningkatnya risiko resesi.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 104,5, tetapi tetap di bawah level tertinggi dua dekade yang dicapai dua minggu lalu.
Ekuitas Eropa turun, menyusul kerugian besar di Wall Street setelah penurunan tajam dalam kepercayaan konsumen AS memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi pada saat Fed AS bergegas menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News