Ilustrasi minyak mentah. Foto : AFP.
Ilustrasi minyak mentah. Foto : AFP.

Larangan Impor Minyak Rusia Bikin Harga Meroket

Antara • 08 Maret 2022 06:55
New York: Harga minyak mentah dunia melonjak ke level tertinggi sejak 2008 pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Hal ini karena Amerika Serikat dan sekutu Eropa membahas larangan impor minyak Rusia, sementara kecil kemungkinan minyak Iran akan kembali cepat ke pasar global.
 
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat USD5,10 atau 4,3 persen menjadi USD123,21 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah sempat mencapai tertinggi USD139,13 per barel.
 
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April bertambah USD3,72 atau 3,2 persen menjadi USD119,40 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan tertinggi sejak September 2008. Minyak WTI sempat diperdagangkan setinggi USD130,50 per barel.

"Lonjakan harga telah dipicu oleh fakta Barat sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia sebagai tanggapan atas perang di Ukraina," ujar Analis Energi di Commerzbank Research Carsten Fritsch dikutip dari Antara, Selasa, 8 Maret 2022.
 
"Gambaran yang lebih besar adalah bahwa gangguan pasokan semakin parah," kata Presiden Lipow Oil Associates di Houston Andrew Lipow.
 
Harga minyak global telah melonjak sekitar 60 persen sejak awal 2022, meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan stagflasi. Tiongkok, ekonomi nomor dua dunia, menargetkan pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 5,5 persen tahun ini.
 
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat dan sekutu Eropa sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia. Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden belum membuat keputusan tentang larangan impor minyak Rusia.
 
Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan harga minyak bisa naik ke lebih dari USD300 per barel jika Amerika Serikat dan Uni Eropa melarang impor minyak dari Rusia.
 
"Kami mempertimbangkan USD125 per barel, perkiraan jangka pendek kami untuk minyak mentah Brent, sebagai batas lunak untuk harga, meskipun harga bisa naik lebih tinggi jika gangguan memburuk atau berlanjut untuk periode yang lebih lama," kata analis komoditas UBS Giovanni Staunovo.
 
Dia mengatakan perang berkepanjangan di Ukraina dapat mendorong brent di atas USD150 per barel.
 
Rusia adalah pengekspor minyak mentah dan produk minyak terbesar di dunia, dengan ekspor sekitar tujuh juta barel per hari, atau tujuh persen dari pasokan global. Beberapa volume ekspor minyak Kazakhstan dari pelabuhan Rusia juga menghadapi komplikasi.
 
Sementara itu, pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia terperosok dalam ketidakpastian setelah Rusia menuntut jaminan AS sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina tidak akan merugikan perdagangannya dengan Teheran. Tiongkok juga mengajukan tuntutan baru, kata sebuah sumber.
 
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan Teheran tidak akan membiarkan elemen asing apa pun merusak kepentingan nasionalnya. media pemerintah Iran melaporkan, sementara kementerian luar negeri mengatakan pihaknya menunggu penjelasan dari Rusia.
 
Prancis mengatakan kepada Rusia untuk tidak melakukan pemerasan atas upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, sementara pejabat tinggi keamanan Iran mengatakan prospek pembicaraan "tetap tidak jelas."
 
Iran akan membutuhkan beberapa bulan untuk memulihkan aliran minyak bahkan jika mencapai kesepakatan nuklir, kata para analis.
 
Secara terpisah, para pejabat AS dan Venezuela membahas kemungkinan pelonggaran sanksi minyak terhadap Venezuela tetapi membuat sedikit kemajuan menuju kesepakatan dalam pembicaraan bilateral tingkat tinggi pertama mereka dalam beberapa tahun, lima sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, saat Washington berusaha memisahkan Rusia dari salah satu sekutu utamanya.
 
Di tempat lain di Irak, ladang minyak West Qurna 2 akan kembali beroperasi pada Selasa dan produksi akan meningkat secara bertahap untuk mencapai produksi normal 400 ribu barel per hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan