"Ada cukup energi di pasar. Kita harus yakin bahwa sementara kita beralih ke masa depan yang terbarukan, ada cukup energi di pasar. Kerajaan telah melakukan apa yang bisa dilakukannya," kata Pangeran Faisal bin Farhan, berbicara pada panel di Forum Ekonomi Dunia, di Davos, Swiss, dilansir dari The Business Times, Jumat, 27 Mei 2022.
Pangeran Faisal menanggapi pertanyaan tentang apa yang dapat ditawarkan AS, yang telah menekan Saudi dan anggota OPEC+ lainnya untuk memompa lebih cepat, kepada Riyadh dengan imbalan lebih banyak minyak mentah.
Komentarnya mengulangi komentar Menteri Energi Saudi Abdulaziz bin Salman, yang mengatakan dalam sebuah wawancara bulan ini bahwa krisis penyulingan harus disalahkan atas melonjaknya harga bahan bakar.
"Ini jauh lebih kompleks daripada hanya membawa barel ke pasar. Penilaian kami sebenarnya pasokan minyak saat ini relatif seimbang," kata Pangeran Faisal.
Harga minyak telah melonjak hampir 70 persen pada tahun lalu menjadi hampir USD115 per barel, pertama karena permintaan pulih dari pandemi virus korona dan kemudian setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News