Melansir Channel News Asia, Kamis, 13 Juni 2024, harga minyak mentah berjangka Brent turun 14 sen, atau 0,17 persen, menjadi USD82,46 per barel pada 0039 GMT. Serta minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 16 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD78,34. Kedua acuan tersebut telah naik sekitar 0,8 persen pada sesi sebelumnya.
Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil pada perdagangan Rabu dan menunda dimulainya penurunan suku bunga hingga paling lambat Desember.
Biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung menghambat pertumbuhan ekonomi, dan dapat, dengan demikian, membatasi permintaan minyak.
Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Bagaimana Rencana Pemangkasan Ditahun Ini? |
Inflasi turun
Ketua Fed Jerome Powell mencatat dalam sebuah konferensi pers setelah berakhirnya pertemuan kebijakan dua hari, inflasi telah turun tanpa pukulan besar bagi perekonomian, dan dia mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa hal itu tidak dapat berlanjut.Para trader juga mengamati pembicaraan yang sedang berlangsung untuk gencatan senjata di Gaza, yang, jika terselesaikan, akan mengurangi kekhawatiran akan potensi gangguan suplai dari wilayah penghasil minyak tersebut.
Dalam serangan terbaru terhadap pengiriman, militan Houthi yang bersekutu dengan Iran pada hari Rabu mengaku bertanggung jawab atas serangan kapal kecil dan rudal yang menyebabkan sebuah kapal pengangkut batu bara milik Yunani membutuhkan penyelamatan di dekat pelabuhan Laut Merah Hodeidah, Yaman.
Kelompok militan tersebut telah menyerang pelayaran internasional di wilayah Laut Merah sejak November sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas.
Di sisi suplai, stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diperkirakan minggu lalu, sebagian besar didorong oleh lonjakan impor, sementara persediaan bahan bakar juga meningkat lebih dari yang diantisipasi, data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan pada Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News