Bank of Korea. FOTO: ANTARA
Bank of Korea. FOTO: ANTARA

Bank Sentral: Kecil Kemungkinan Korea Selatan Alami Krisis Perbankan

Angga Bratadharma • 25 Juni 2023 10:02
Seoul: Bank sentral Korea Selatan melihat sedikit kemungkinan negara tersebut mengalami krisis perbankan atau masalah apapun yang serupa dengan peristiwa di Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada awal tahun ini.
 
Bahkan, Bank of Korea (BOK) dalam laporan stabilitas keuangan dua tahunannya mengungkapkan, krisis perbankan lainnya dalam skala global tidak mungkin menyebabkan pelarian modal tiba-tiba ke luar negeri.
 
"Penilaian terhadap risiko yang mendasari sistem keuangan kita menunjukkan kemungkinan rendah lembaga keuangan domestik mengalami keadaan yang serupa dengan Silicon Valley Bank atau Credit Suisse,” kata BOK, dilansir dari The Business Times, Minggu, 25 Juni 2023.

"Mereka sangat siap untuk merespons bahkan jika peristiwa seperti itu benar-benar terjadi," tambahnya.
Baca: Siap-siap Nge-war Tiket Kereta Cepat, Orang Desa, Anak Kecil Bisa Ikut

BOK mengutip likuiditas yang cukup dari lembaga keuangan non-bank, kepemilikan aset likuiditas tinggi oleh pemberi pinjaman daring, dan aturan ketat untuk menghapus obligasi. Adapun awal tahun ini, serangkaian masalah bank di Amerika Serikat dan Eropa memicu kekhawatiran tentang krisis keuangan di seluruh pasar keuangan global.
 
Kondisi tersebut akhirnya memicu tanggapan cepat bank sentral untuk menahannya agar tidak berkembang menjadi penularan. BOK mengatakan aliran modal di pasar lokal tetap stabil selama masa kegelisahan perbankan global, tidak seperti selama krisis keuangan global sebelumnya, menghubungkannya dengan peningkatan kesehatan dan kredibilitas eksternal.
 
Di pasar real estat domestik, bank sentral mengatakan risiko stabilitas keuangan secara keseluruhan berada pada tingkat yang dapat dikelola, karena sejauh ini telah menyebabkan gagal bayar dalam jumlah terbatas dan lembaga keuangan tetap tangguh.

 
"Masih ada kebutuhan untuk mempersiapkan secara preemptive untuk harga rumah yang turun tajam dalam waktu singkat karena kekhawatiran atas suku bunga yang tinggi dan pertumbuhan yang melambat," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan