Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Wall Street Tak Bertenaga Akibat Investor 'Mager' Nantikan Rilis Data Ini!

Angga Bratadharma • 10 Mei 2023 08:01
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan itu terjadi lantaran investor menunggu rilis indeks harga konsumen (CPI) terbaru untuk April dan akibat adanya ketidakpastian seputar batas utang yang membebani sentimen pasar.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 10 Mei 2023, indeks Dow Jones Industrial Average turun 56,88 poin atau 0,17 persen menjadi 33.561,81. Sedangkan indeks S&P 500 turun 18,95 poin atau 0,46 persen menjadi 4.119,17. Indeks Komposit Nasdaq turun 77,37 poin atau 0,63 persen menjadi 12.179,55.

Sebanyak delapan dari 11 sektor S&P 500 utama berakhir merah, dengan material dan teknologi memimpin penurunan dan turun masing-masing 0,93 persen dan 0,85 persen. Sementara itu, industri dan energi memimpin penguatan dengan naik masing-masing 0,17 persen dan 0,04 persen.
 
"Saham AS sebagian besar lebih rendah menjelang apa yang akan menjadi awal dari negosiasi plafon utang yang panjang dan menjelang laporan inflasi yang seharusnya menunjukkan proses disinflasi sedang berjuang," kata Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya.
Baca: Alarm Gagal Bayar Utang AS Kian Nyaring Berbunyi, RI Diminta Ambil Ancang-Ancang!

Pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin kongres tentang plafon utang pada Selasa sore waktu setempat gagal menghasilkan terobosan yang berarti. Ketua DPR AS Kevin McCarthy tidak melihat gerakan baru dalam menegosiasikan posisi atas plafon utang dalam pertemuan tersebut.

Fokus inflasi AS

Sementara itu, investor terus fokus pada perkembangan inflasi AS dan langkah The Fed selanjutnya. "Kami belum mengatakan bahwa kami telah selesai menaikkan suku bunga. Jika kebijakan tambahan yang tepat, kami akan melakukannya," kata Presiden Federal Reserve New York yang sekaligus Wakil Ketua Komite Pasar Terbuka Federal John Williams.

Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Economic Club of New York, Williams mengaku tidak melihat alasan untuk memangkas suku bunga tahun ini dalam perkiraan dasarnya.
 
"Laporan IHK April akan mengingatkan semua orang bahwa inflasi tetap kaku. The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada laporan panas, tapi itu akan membenarkan seruan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi dan lebih lama," pungkas Moya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan