Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Pasar Mata Uang Gelisah, Dolar AS Melemah

Husen Miftahudin • 06 Agustus 2024 10:22
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan tajam pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena para pedagang berjuang menghadapi penghentian perdagangan carry trade yang populer dan prospek pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve.
 
Melansir Yahoo Finance, Selasa, 6 Agustus 2024, indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, datar pada 102,87 pada awal perdagangan setelah menyentuh level terendah tujuh bulan di 102,15 pada perdagangan Senin.
 
Euro sedikit berubah pada USD1,095275, sementara pound sterling sedikit lebih kuat pada USD1,2789. Dolar Australia menguat 0,45 persen menjadi USD0,6526 pada perdagangan awal, setelah merosot ke level terendah lebih dari delapan bulan di USD0,63485 pada Senin.
 
Data pekerjaan AS minggu lalu yang lebih rendah dari perkiraan, bersama dengan pendapatan yang mengecewakan dari perusahaan teknologi besar dan meningkatnya kekhawatiran atas ekonomi Tiongkok, telah memicu aksi jual global pada saham, minyak, dan mata uang berimbal hasil tinggi.
 
Pada Senin, penarikan aset-aset berisiko secara global mengalami perubahan yang mengejutkan, dengan pasar ekuitas dalam mode kehancuran akibat kekhawatiran AS sedang menuju resesi yang mengguncang para investor.
 
Baca juga: Wall Street Anjlok 3% Gegara Kekhawatiran Resesi AS, IHSG 'Lampu Kuning'!
 

Fed diminta segera sunat suku bunga

 
Para pembuat kebijakan bank sentral AS pada Senin menepis anggapan data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang terjerumus dalam resesi bebas, tetapi juga memperingatkan Federal Reserve perlu memangkas suku bunga untuk menghindari hasil seperti itu.
 
"Aksi jual yang terwujud melalui perubahan besar-besaran di pasar mata uang terjadi secara tajam dan cepat, tetapi biasanya berlangsung sangat singkat. Pasar jelas gelisah dengan berbagai arah yang diambil bank sentral, yang menyebabkan banyaknya volatilitas," kata Jamie Cox, mitra pengelola di Harris Financial Group.
 
Para pedagang kini mengantisipasi pelonggaran sebesar 109 basis poin (bps) tahun ini dari Fed, dengan pemotongan sebesar 50 bps pada September diperkirakan memiliki peluang sebesar 75 persen, alat CME FedWatch menunjukkan.
 
Fokus investor akan tertuju pada keputusan kebijakan Bank Sentral Australia di kemudian hari, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan