Baca juga: Makin 'Licin', Harga Minyak Dunia Naik 1,5% |
Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik sebesar USD1,80, atau 2,3 persen, menjadi USD79,02 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik USD1,82, atau 2,5 persen, pada USD74,83 per barel.
Namun laju minyak membaik setelah Ketua The Fed Jerome Powell mendukung pelonggaran kebijakan The Fed, dengan mengatakan penurunan lebih lanjut di pasar kerja tidak akan diterima. Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa inflasi berada dalam jangkauan target bank sentral AS sebesar 2 persen.
“Risiko positif terhadap inflasi telah berkurang. Dan risiko penurunan terhadap lapangan kerja telah meningkat,” kata Powell dalam pidatonya yang sangat dinantikan pada konferensi ekonomi tahunan Bank Sentral Kansas City di Jackson Hole, Wyoming.
Powell mengatakan keyakinannya telah tumbuh inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan dan kembali ke 2 persen setelah meningkat menjadi sekitar 7 persen selama pandemi Covid-19.
Powell mengatakan lonjakan tingkat pengangguran selama setahun terakhir sebagian besar disebabkan oleh peningkatan pasokan tenaga kerja dan melambatnya perekrutan tenaga kerja, bukan peningkatan Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK).
persediaan minyak ketat
Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan penurunan persediaan minyak telah mendukung harga minyak.“Untuk saat ini, keseimbangan di pasar minyak sangat ketat, dengan persediaan mencapai sekitar 1,2 juta barel per hari dalam empat minggu terakhir, yang kami perkirakan akan terus berlanjut pada keseimbangan (kuartal ketiga),” kata bank tersebut.
Pejabat Fed akan memberikan proyeksi ekonomi terkini pada pertemuan 17 hingga 18 September 2024 yang akan memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana mereka memperkirakan suku bunga kebijakan acuan akan berkembang mulai saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News