"Denda yang dikenakan pada BN Teknoloji adalah yang pertama dari jenisnya setelah otoritas mengambil tanggung jawab untuk mengawasi penyedia layanan aset kripto pada Mei," kata kantor berita milik negara Turki, tanpa merinci pelanggaran atau inspeksi tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 27 Desember 2021.
Seorang Juru Bicara Binance mengatakan perusahaan tidak membahas secara terbuka komunikasinya dengan pihak berwenang dan regulator. Sedangkan MASAK tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar pada akhir pekan.
Di sisi lain, Bank sentral Turki atau Central Bank of The Republic of Turkey (CBRT) memutuskan untuk memangkas suku bunga utama atau tingkat repo satu minggu menjadi di level 14 persen dari sebelumnya di angka 15 persen. Keputusan yang diambil itu mengirim lira ke rekor terendah baru.
Tingkat inflasi di negara berpenduduk 84 juta itu sekarang mencapai 21 persen lebih dan terus meningkat karena Presiden Recep Tayyip Erdogan menolak menaikkan suku bunga, yang berarti daya beli orang Turki yang mendapatkan gaji lokal telah turun.
Investor dan ekonom telah mati-matian meminta Erdogan untuk membalikkan arah, tetapi dia sejauh ini berpegang pada keyakinannya yang tidak biasa bahwa tingkat suku bunga yang lebih tinggi memperburuk inflasi, daripada mendinginkannya, seperti prinsip ekonomi yang diterima secara luas.
Pernyataan bank sentral Turki di samping keputusannya menyarankan akan menghentikan siklus pelonggaran moneter awal tahun depan dan memantau dampaknya dalam tiga bulan mendatang. Namun demikian, Ekonom Senior Pasar Negara Berkembang Capital Economics Jason Tuvey menilai, lira akan tetap berada di bawah tekanan dan kemungkinan kontrol modal.
"Langkah ini memberikan bukti lebih lanjut, jika ada yang diperlukan, bahwa perkembangan makro memainkan peran kecil dalam perumusan kebijakan CBRT," pungkas Tuvey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News