Ilustrasi. AFP PHOTO/Jonathan NACKSTRAND
Ilustrasi. AFP PHOTO/Jonathan NACKSTRAND

Ketegangan Ukraina-Rusia Jadi Pemicu Harga Minyak Dunia Melonjak

Antara • 12 Februari 2022 08:01
New York: Harga minyak dunia berakhir naik tiga persen pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), menjadi level tertinggi baru dalam tujuh tahun. Hal itu terjadi karena meningkatnya kekhawatiran invasi Ukraina oleh Rusia yang merupakan produsen energi utama, sehingga menambah kekhawatiran atas pasokan minyak mentah global.
 
Mengutip Antara, Sabtu, 12 Februari 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April terangkat USD3,03 atau 3,3 persen, menjadi USD94,44 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret melonjak USD3,22 atau 3,6 persen, menjadi USD93,10 per barel.
 
Kedua harga acuan tersebut menyentuh level tertinggi sejak akhir 2014, melampaui rekor tertinggi yang dicapai pada Senin, 7 Februari, dan membukukan kenaikan delapan minggu berturut-turut di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pasokan global karena permintaan pulih dari pandemi virus korona.

Volume perdagangan melonjak dalam satu jam terakhir perdagangan, dengan volume patokan global Brent naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Rusia telah mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar, kata Washington, seraya mendesak semua warga AS untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.
 
Inggris juga menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina ketika Perdana Menteri Boris Johnson menekankan perlunya sekutu NATO untuk memperjelas bahwa akan ada paket sanksi ekonomi yang berat yang siap diterapkan, jika Rusia menyerang Ukraina.
 
"Pasar tidak mau ketinggalan memasuki akhir pekan jika invasi tampaknya akan segera terjadi dan Anda tahu bahwa akan ada sanksi pembalasan yang akan mengakibatkan gangguan pada pasokan gas alam dan minyak," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow, di Houston.
 
Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan perkiraan permintaan global 2022 meningkat sebesar 3,2 juta barel per hari (bph), mencapai rekor sepanjang masa 100,6 juta barel per hari.

Permintaan minyak dunia meningkat lebih tajam

Laporan pengawas energi itu mengikuti peringatan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) awal pekan ini bahwa permintaan minyak dunia mungkin meningkat lebih tajam tahun ini karena pemulihan ekonomi pascapandemi yang kuat.
 
IEA menambahkan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dapat membantu menenangkan pasar minyak yang bergejolak jika mereka memproduksi lebih banyak minyak mentah, menambahkan bahwa aliansi OPEC+ menghasilkan 900 ribu barel per hari di bawah target pada Januari.
 
Kedua produsen OPEC itu memiliki kapasitas produksi cadangan paling banyak dan dapat membantu mengatasi semakin menipisnya persediaan minyak, yang telah menjadi salah satu faktor pendorong harga menuju 100 dolar AS per barel serta memperdalam inflasi di seluruh dunia.

 
Pemerintahan Biden menanggapi harga tinggi dengan kembali menyatakan bahwa minggu ini mereka telah berbicara dengan produsen besar tentang lebih banyak produksi, serta kemungkinan rilis strategis tambahan dari konsumen besar, seperti yang terjadi akhir 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan