Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Dilibas Kenaikan Dolar AS, Harga Emas Anjlok 1,52%

Antara • 24 September 2022 07:37
Chicago: Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas tertekan penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah Federal Reserve mengangkat suku bunga acuannya dalam ukuran jumbo untuk ketiga kalinya.
 
Melansir Antara, Sabtu, 24 September 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD25,5 atau 1,52 persen, menjadi ditutup pada USD1.655,6 per ounce. Emas menetap di level terendah sejak awal April 2020, dan turun 1,7 persen untuk minggu ini.
 
Sementara untuk harga emas berjangka terangkat USD5,4 atau 0,32 persen menjadi USD1.681,10 setelah terdongkrak USD4,6 atau 0,28 persen menjadi USD1.675,7 pada Rabu, 21 September 2022, dan jatuh USD7,1 atau 0,42 persen menjadi USD1.671,1 pada Selasa, 20 September 2022.
 
Baca juga: Resesi Global, The Fed, dan Ketahanan Perbankan Kita 

Seperti diketahui, dolar AS menguat secara luas terhadap rival utama pada perdagangan Jumat, 23 September 2022, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 1,65 persen menjadi 113,1890.

Sementara untuk imbal hasil obligasi, mengikuti obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, mencapai tertinggi 12 tahun setelah mencapai puncak sesi terbaru di atas 3,8 persen. Imbal hasil mencerminkan apa yang disebut suku bunga riil, atau di mana pasar berpikir suku bunga pinjaman utama yang ditetapkan oleh Federal Reserve akan terus bergerak naik.
 
The Fed pada Rabu, 21 September 2022 menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk bulan ketiga berturut-turut, membawa suku bunga pinjaman utama ke puncak 3 persen atau 0,8 persen di bawah tingkat imbal hasil obligasi.  
 
Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan tidak akan ada jeda untuk saat ini dalam siklus kenaikan suku bunga karena berjuang untuk membawa inflasi yang memanas ke target lama 2 per tahun.
 
"Penembusan emas di bawah USD1.680 adalah masalah besar tetapi belum benar-benar menjadi katalis untuk apa pun sejak itu," kata analis Craig Erlam di platform perdagangan daring OANDA.
 
Sementara untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 70,7 sen atau 3,6 persen, menjadi USD18,91 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD47,3 atau 5,22 persen menjadi  USD858,7 per ounce.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan