Mengutip Xinhua, Kamis, 22 Juni 2023, indeks Dow Jones Industrial Average turun 102,35 poin atau 0,30 persen menjadi 33.951,52. S&P 500 kehilangan 23,02 poin atau 0,52 persen menjadi 4.365,69. Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,10 poin atau 1,21 persen menjadi 13.502,20.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir hijau, di mana energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan naik masing-masing 0,92 persen dan 0,84 persen. Sementara itu, sektor jasa teknologi dan komunikasi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,41 persen dan 1,36 persen.
Saham AS jatuh karena investor mengambil jeda dari reli minggu lalu yang mengirim pasar ke level yang tidak terlihat dalam lebih dari setahun, dan mempertimbangkan komentar terbaru Powell tentang kebijakan moneter.
Baca: LPS Tambah Anggota Dewan Komisioner Khusus Penjaminan Polis |
Selama kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR, Powell mengatakan, kenaikan suku bunga lebih mungkin terjadi karena Fed mencoba untuk memperlambat pertumbuhan AS dan menahan tekanan harga, meskipun mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakannya minggu lalu.
"Mungkin masuk akal untuk melanjutkan tingkat pergerakan yang lebih tinggi pada akhir tahun, tetapi pada kecepatan yang lebih moderat, dan waktu kenaikan tambahan akan bergantung pada data," kata Powell.
Ketua Fed juga akan bersaksi di depan Komite Senat AS untuk Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Sedangkan saham AS turun karena kesaksian Powell kepada DPR menegaskan ancaman Fed akan suku bunga yang lebih tinggi untuk memerangi inflasi.
"Wall Street seharusnya tidak terkejut dengan komitmen Powell untuk mengalahkan inflasi, tetapi swap futures masih hanya memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi," kata Analis Pasar Senior Oanda Edward Moya.
Ia menambahkan The Fed jelas tidak mendekati akhir dari siklus pengetatannya dan jika bank sentral lain tampaknya siap untuk memberikan lebih dari dua kali kenaikan suku bunga, itu mungkin membuat Fed lebih mudah untuk tetap agresif dengan pengetatan.
"Powell mengatakan penurunan inflasi memiliki waktu dan cara yang lama untuk pergi dan itu bisa berarti bahwa mereka tidak akan berhenti sampai musim gugur," kata Moya.
Sementara itu, saham teknologi menyeret tiga indeks utama AS ke bawah. Saham Nvidia yang mengalami kenaikan hampir 200 persen tahun ini, turun 1,74 persen. Saham Alphabet dan Netflix masing-masing turun lebih dari dua persen. Saham Tesla merosot 5,5 persen, kerugian tertajam dalam dua bulan, menyusul penurunan peringkat oleh Wall Street.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News