Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 1 November 2024, harga emas spot datar pada USD2.746,09 per ons. Harga berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis setelah mencapai rekor tertinggi USD2.790,15 dalam perdagangan intraday. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD2.755,70.
Analis Marex Edward Meir mengatakan, investor masih berpikiran untuk membeli saat harga sedang turun dan strategi itu akan tetap bertahan hingga pemilihan (AS), dan mungkin setelah itu karena akan ada banyak kekacauan.
Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris unggul tipis 46 persen berbanding 43 persen atas mantan Presiden Republik Donald Trump, dengan pemilih yang muram mengatakan negara itu berada di jalur yang salah, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang baru.
Harga emas naik lebih dari empat persen di sepanjang Oktober di tengah arus masuk aset safe haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah dan ketidakpastian pemilu AS.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp20 Ribu Jadi Rp1,547 Juta/Gram, Buruan Diborong! |
Fokus laporan penggajian AS
Fokus pasar sekarang tertuju pada laporan penggajian nonpertanian AS, yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT, untuk mendapatkan petunjuk tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Pedagang melihat peluang 95 persen dari penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin minggu depan, menurut alat CME FedWatch.
Emas dengan imbal hasil nol tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah. Data pada Kamis menunjukkan biaya tenaga kerja AS mencatat kenaikan terkecil dalam lebih dari tiga tahun pada kuartal ketiga, sementara jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam lima bulan minggu lalu.
Di antara logam lainnya, perak spot datar pada USD32,65 per ons dan platinum hampir tidak berubah pada USD987,64. Paladium turun 0,42 persen menjadi USD1.101,00, mencapai level terendah dalam lebih dari satu minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News