Ramin Toloui, mengatakan kepada wartawan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan berbicara mengenai peningkatan ketahanan energi dalam sesi utama para menteri G20 dan dalam pertemuan bilateral di Bali.
"Negara-negara G20 harus meminta pertanggungjawaban Rusia dan bersikeras mendukung upaya PBB yang sedang berlangsung untuk membuka kembali jalur laut dalam upaya pengiriman biji-bijian," katanya, dilansir dari The Business Times, Minggu, 10 Juli 2022.
Pernyataan itu mengacu pada inisiatif untuk mencoba mendapatkan bahan makanan dan pupuk Ukraina dan Rusia ke pasar global. "Apakah itu terjadi di tingkat G20, atau di tingkat individu negara-negara G20, itu poin penting yang akan disampaikan Menlu Blinken," tuturnya.
Baca: Berkat Transformasi, Erick Klaim Laba BUMN di 2021 Melesat Menjadi Rp126 Triliun |
Diplomat utama AS untuk Asia Timur Daniel Kritenbrink mengatakan pada pengarahan yang sama, dia mengharapkan pertukaran terus terang di Ukraina ketika Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sela-sela G20.
"Ini akan menjadi kesempatan lain untuk menyampaikan harapan kami tentang apa yang kami harapkan untuk Tiongkok lakukan dan tidak lakukan dalam konteks Ukraina," tuturnya.
Sesaat sebelum invasi Rusia pada 24 Februari ke Ukraina, Tiongkok dan Rusia mengumumkan kemitraan tanpa batas. Tetapi para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat Tiongkok menghindari sanksi yang dipimpin AS terhadap Moskow atau memberikan peralatan militer ke Rusia.
Sedangkan Tiongkok menolak untuk mengutuk tindakan Rusia dan mengkritik sanksi Barat yang luas. Para pejabat AS telah memperingatkan konsekuensi, termasuk sanksi, jika Tiongkok mulai menawarkan dukungan material untuk upaya perang Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News