baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Perkuat Ekspor Rempah ke India |
Dikutip dari Business Times, perusahaan-perusahaan Grup Adani yang tercatat di bursa kehilangan nilai pasar lebih dari USD100 miliar pada awal tahun ini setelah Hindenburg Research yang berbasis di Amerika Serikat mengemukakan beberapa kekhawatiran mengenai tata kelola dan menyatakan ada penyelewengan pajak.
Dewan Sekuritas dan Bursa India (Sebi) mengatakan pihaknya telah menyelidiki 24 transaksi yang melibatkan perusahaan-perusahaan terdaftar grup tersebut, dan telah menyelesaikan 22 transaksi.
Dikatakan pihaknya memeriksa 13 transaksi grup Adani untuk kemungkinan pelanggaran aturan transaksi pihak terkait. Regulator juga mengatakan penyelidikannya terhadap beberapa transaksi luar negeri mencakup 12 investor portofolio asing (FPI) yang merupakan pemegang saham publik perusahaan Grup Adani.
Namun karena beberapa entitas yang terkait dengan investor ini berlokasi di yurisdiksi surga pajak menetapkan kepentingan ekonomi pemegang saham, 12 FPI masih menjadi sebuah tantangan. Regulator juga menambahkan bahwa pihaknya telah mencari informasi dari lima negara asing mengenai masalah ini.
“(Sebi) akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan hasil penyelidikan,” katanya.
regulator selidiki kasus Adani
Menyusul penurunan harga saham perusahaan Grup Adani awal tahun ini, Mahkamah Agung India meminta Sebi untuk menyelidiki tuduhan Hindenburg dan menyerahkan temuannya ke panel beranggotakan enam orang yang dibentuk pada bulan Maret, termasuk seorang pensiunan hakim dan bankir veteran.Panel yang ditunjuk oleh pengadilan mengatakan pada Mei bahwa regulator sejauh ini menuturkan upaya yang dilakukan untuk menangani kasus ini memberikan regulator lebih banyak waktu untuk menyelesaikan penyelidikannya. Tindakan yang mungkin dilakukan oleh regulator pasar termasuk sanksi moneter dan arahan terhadap perusahaan Grup Adani dan direkturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News