Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Lockdown di Shanghai Berakhir, Harga Minyak Dunia Melesat

Antara • 02 Juni 2022 07:11
New York: Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah para pemimpin Uni Eropa menyetujui larangan bertahap terhadap minyak Rusia. Selain itu, Tiongkok juga telah mengakhiri penguncian covid-19 di Shanghai, yang dapat meningkatkan permintaan di pasar yang sudah ketat.
 
Melansir Antara, Kamis, 2 Juni 2022, harga minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman Agustus terangkat 69 sen atau 0,6 persen menjadi USD116,29 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli bertambah 59 sen atau 0,5 persen menjadi USD115,26 per barel.
 
Harga minyak acuan terus menguat selama beberapa minggu karena pengiriman Rusia ditekan oleh sanksi Uni Eropa dan AS serta ketika India dan Tiongkok tidak dapat membeli begitu banyak dari Rusia, pengekspor minyak mentah dan bahan bakar terbesar di dunia.

Para pemimpin Uni Eropa pada prinsipnya sepakat untuk memotong 90 persen impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini, sanksi terberat blok itu sejak dimulainya invasi ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".
 
"Dampak dari sanksi yang diformalkan itu signifikan. Jika mereka mencapai apa yang mereka inginkan, Rusia akan kehilangan sekitar tiga juta barel (dalam ekspor harian) dan tidak semua itu dapat dialihkan, jadi itu cukup signifikan," kata direktur Enverus di London, Bill Farren-Price.
 
Sanksi pada minyak mentah akan bertahap dalam lebih dari enam bulan dan pada produk olahan selama delapan bulan. Embargo membebaskan minyak melalu pipa dari Rusia sebagai konsesi ke Hungaria dan dua negara Eropa Tengah yang terkurung daratan lainnya.
 
Di Tiongkok, penguncian ketat covid-19 di Shanghai berakhir pada Rabu, 1 Juni 2022 setelah dua bulan, mendorong ekspektasi permintaan bahan bakar yang lebih kuat. Dua sumber OPEC+ mengatakan pada anggota tidak membahas gagasan untuk menangguhkan Rusia dari kesepakatan pasokan minyak saat ini, setelah Wall Street Journal melaporkan pada Selasa, langkah seperti itu sedang dipertimbangkan.
 
OPEC+ terdiri dari anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia. Kelompok itu dijadwalkan bertemu pada Kamis untuk menetapkan kebijakan.
 
Kelompok itu telah dikritik karena tidak meningkatkan produksi lebih cepat untuk menghadapi kenaikan harga bahan bakar, tetapi negara-negara Teluk mengatakan sebagian besar anggota kartel tidak memiliki kapasitas ekstra untuk meningkatkan produksi.
 
"Apakah Anda benar-benar berpikir (Arab Saudi) akan menaikkan satu juta barel per hari? Dan jika itu terjadi, kapasitas cadangan global akan di bawah dua juta barel per hari," kata analis Price Futures, Phil Flynn.
 
Komite teknis OPEC+ memangkas perkiraannya untuk surplus pasar minyak 2022 sekitar 500 ribu barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari, kata sumber. Produksi minyak mentah AS naik pada Maret lebih dari 3,0 persen menjadi 11,65 juta barel per hari, tertinggi sejak November, Badan Informasi Energi AS mengatakan pada Selasa.
 
Pasar turun dari level tertinggi hari ini setelah rilis laporan tidak resmi Federal Reserve tentang kondisi ekonomi di Amerika Serikat, yang melaporkan peningkatan tekanan inflasi dan permintaan yang kuat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan