Dilansir Channel News Asia, Minggu, 10 Oktober 2021, Dewan Eksekutif IMF mengatakan setelah pertemuan itu mereka membuat kemajuan signifikan dalam penilaian kasus tersebut tetapi setuju untuk meminta rincian klarifikasi lebih lanjut dengan maksud untuk segera menyimpulkan pertimbangannya tentang masalah ini. Georgieva berharap penyelesaian cepat dari kasus ini.
Dewan Eksekutif IMF sedang meninjau penyelidikan bulan lalu oleh firma hukum WilmerHale yang menemukan bahwa selama menjabat sebagai CEO Bank Dunia, Georgieva termasuk di antara pejabat tinggi yang menekan staf untuk mengubah data demi keuntungan Tiongkok dalam laporan Doing Business edisi 2018. Georgieva berbicara kepada dewan IMF minggu ini.
Dia telah berulang kali membantah kesimpulan laporan tersebut, dan merilis surat dari pengacaranya kepada dewan yang keberatan dengan temuan WilmerHale, serta kesaksian 12 halamannya kepada 24 anggota dewan.
Firma hukum menemukan bahwa Georgieva bersama dengan rekannya Simeon Djankov, mantan menteri keuangan Bulgaria yang membuat laporan, dan Jim Yong Kim, presiden bank saat itu, menekan staf untuk mengubah perhitungan peringkat Tiongkok untuk menghindari kemarahan Beijing.
Dorongan itu datang ketika kepemimpinan bank dunia terlibat dalam negosiasi sensitif dengan Beijing mengenai peningkatan modal pinjaman bank.
Sumber CNA menambahkan bahwa Georgieva telah memenangkan dukungan dari Prancis dan negara-negara Eropa lainnya. Amerika Serikat, anggota kunci IMF, belum menyatakan posisinya atas kontroversi ini, menurut dua sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News