Gubernur RBI Shaktikanta Das memastikan bahwa sistem perbankan di India aman dan mengimbau agar masyarakat tidak menjadikan kepanikan yang sedang terjadi untuk menarik simpanan mereka di perbankan. RBI terus berupaya menjaga stabilitas sistem perbankan di tengah mewabahnya virus korona di luar Tiongkok.
"Itu salah untuk menghubungkan harga saham bank dengan keselamatan simpanan," kata Das, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu, 28 Maret 2020, seraya mengimbau untuk mengadopsi pembayaran digital dan tidak melakukan transaksi tunai di tengah wabah virus korona.
Dalam upaya memastikan likuiditas aman, pejabat tinggi RBI mengumumkan untuk mengurangi tingkat repo sebesar 75 basis poin menjadi 4,4 persen, dan membalikkan tingkat repo sebesar 90 poin menjadi empat persen. RBI juga mengizinkan bank melakukan moratorium tiga bulan atas pembayaran angsuran semua pinjaman dan bunga modal kerja.
Selain itu, RBI memutuskan untuk Rasio Cadangan Tunai (CRR) untuk semua bank dikurangi 100 basis poin menjadi tiga persen, yang artinya akan melepaskan 137 ribu rupee India (sekitar USD18,3 miliar) ke dalam ekonomi India. Saldo CRR minimum untuk semua bank juga berkurang menjadi 80 persen dari 90 persen.
Menurut Das, semua langkah itu akan menyuntikkan total 374 ribu rupee India (sekitar USD50 miliar) ke dalam ekonomi India yang artinya memastikan likuiditas tetap cukup. Jumlah kematian akibat covid-19 di India naik satu banding 17 pada Jumat, Kementerian Kesehatan India mengumumkan, dengan jumlah kasus covid-19 yang dikonfirmasi naik menjadi 724.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id