Emas dunia. Foto: AFP.
Emas dunia. Foto: AFP.

Maju Terus, Harga Emas Terus Meningkat

Arif Wicaksono • 17 April 2024 08:55
New York: Harga emas terus mendekati rekor tertinggi beberapa hari setelah ketegangan di Timur Tengah meningkat.
 
Harga emas dunia acuan XAU/USD menguat 0,11 persen ke level USD2.385 per ons pada pembukaan perdagangan Rabu, 17 April 2024. Emas dunia sudah naik sebesar 18,94 persen dalam setahun.
 
baca juga: Mulai Was-was, Pemerintah Siapkan 'Kuda-kuda' Hadapi dampak Konflik Timteng

Pengamat pasar memantau dengan cermat potensi pembalasan dari negara Yahudi tersebut yang telah berjanji untuk membalas Iran.
 
Analis Pasar di Perusahaan Jasa Keuangan Conotoxia Fintech Bartosz Sawicki menuturkan pembalasan yang signifikan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas, yang akibatnya akan memicu kembali pembelian emas, serta kenaikan harga minyak dan penguatan dolar AS.

Emas, yang mempertahankan nilainya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, cenderung berkinerja baik dalam periode ketidakpastian ekonomi ketika investor menjauh dari aset-aset berisiko seperti ekuitas.
 
Sampai saat ini harga emas spot naik lebih dari 15 persen year-to-date karena berbagai faktor termasuk belanja bank sentral global, ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Pendorong kenaikan emas dunia

Goldman mengatakan sebagian besar kenaikan emas sejak pertengahan 2022 telah didorong oleh faktor-faktor tambahan (fisik) baru, tidak terkecuali akselerasi yang signifikan dalam akumulasi Bank Sentral negara berkembang serta pembelian ritel Asia.
 
"Faktor-faktor tersebut tetap ditegakkan dengan baik oleh kebijakan makro dan geopolitik saat ini. Selain itu, dengan pemangkasan Fed yang masih menjadi katalis yang mungkin untuk melunakkan angin sakal ETF di akhir tahun, dan risiko ekor kanan dari siklus pemilu AS dan pengaturan fiskal, kecenderungan bullish emas tetap jelas," kata Goldman.
 
Goldman Sachs menyebut pasar emas sebagai pasar bullish yang tak tergoyahkan dan merevisi target harga logam kuning tersebut dari USD2.300 per ons menjadi USD2.700 per ons pada akhir tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan