Kenaikan harga minyak didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC+ akan mempertahankan pengurangan produksi.
Melansir Antara, Sabtu, 30 Oktober 2021, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember menguat enam sen menjadi menetap di USD84,38 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember bertambah 76 sen atau 0,9 persen menjadi USD83,57 per barel.
Namun, kedua kontrak acuan minyak mentah Brent dan WTI menurun pada minggu ini setelah mencapai tertinggi multi-tahun pada Senin. Untuk minggu ini, minyak mentah AS turun 0,2 persen, sementara Brent jatuh 1,3 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.
"Sementara lebih banyak pasokan Iran mungkin akan datang, sepertinya OPEC+ tidak mungkin meningkatkan produksi yang memberi kekuatan ke pasar hari ini," kata mitra di Again Capital di New York, John Kilduff.
Harga-harga telah tertekan sejak Rabu, menyusul laporan stok minyak mentah AS naik 4,3 juta barel dalam minggu terakhir. Iran mengatakan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan internasional tentang program nuklirnya akan dimulai kembali pada akhir November, membawanya selangkah lebih dekat untuk meningkatkan ekspor minyak.
"Peningkatan tajam dalam stok minyak mentah AS dan ekspektasi dilanjutkannya pembicaraan nuklir dengan Iran untuk sementara meredakan kekhawatiran tentang pasokan sampai batas tertentu, yang menyebabkan aksi ambil untung," kata analis energi di Commerzbank Research, Carsten Fritsch.
"Namun, ini tidak mengubah situasi pasar yang ketat," katanya.
Harga minyak mentah melonjak pada 2021 karena ekonomi pulih dari pandemi covid-19, tetapi harga berada di jalur untuk jatuh minggu ini, dengan Brent menghadapi penurunan mingguan pertama dalam sekitar dua bulan.
Perusahaan energi AS menambahkan rig minyak dan gas alam untuk bulan ke-15 berturut-turut pada Oktober karena harga minyak melonjak ke level tertinggi baru tujuh tahun, didorong oleh kenaikan harga minyak ke level tertinggi sejak April 2020.
Exxon dan Chevron juga sedang berupaya menambah rig pengeboran di cekungan Permian setelah memotong tajam tenaga kerja dan produksi di wilayah tersebut tahun lalu.
Para pedagang juga sedang menunggu pertemuan penting oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, secara dikenal sebagai OPEC+ untuk membahas rencananya pada produksi minyak mentah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News