Singapura. Foto ; AFP.
Singapura. Foto ; AFP.

Sikap Singapura Tanggapi Tarif Pajak Minimum Global

Arif Wicaksono • 01 November 2021 20:09
Roma: Singapura menghadapi persaingan yang lebih ketat dengan sebagian negara ekonomi teratas menyetujui tarif pajak perusahaan minimum global sebesar 15 persen. Singapura, yang dikenal menggunakan tarif pajak murah untuk mencari investor asing, akan mengambil langkah untuk menghadapi itu.
 
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan Singapura harus mengubah insentif pajaknya sambil terus menarik investasi.
 
"Saya kira ini merupakan upaya negara-negara untuk bersatu padu memiliki front persatuan dalam meningkatkan posisi tawar terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki daya tarik yang sangat besar," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 1 November 2021.

"Saya pikir saya dapat memahami apa yang mereka coba lakukan, tetapi saya pikir dinamika tidak akan berubah secara mendasar dan negara-negara akan menemukan cara lain untuk membuat diri mereka menarik untuk mendapatkan investasi dan proyek yang mereka inginkan," jelas dia.
 
Lee mengatakan tarif pajak minimum akan berdampak pada cara Singapura menarik investasi ke negaranya, karena insentif pajak telah menjadi salah satu alat utama  yang digunakan oleh Dewan Pengembangan Ekonomi, bersama dengan hibah dan skema lainnya.
 
"Kita harus melihat bagaimana itu harus dimodifikasi tetapi kita juga harus melihat bagaimana kita dapat terus menarik investasi untuk datang ke Singapura untuk menciptakan lapangan kerja dan untuk menjaga diri kita tetap kompetitif," tambahnya.
 
"Saya memperkirakan akan ada persaingan yang lebih ketat bagi kami. Tapi kami akan mengambil langkah kami," kata Lee.
 
Reformasi pajak, yang ditengahi oleh OECD dan didukung oleh sekitar 136 negara yang mewakili lebih dari 90 persen PDB dunia, telah lama dibuat, dan seharusnya mulai berlaku pada 2023. Setiap negara yang mengambil bagian dalam kesepakatan global harus pertama lulus undang-undang nasional.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan