Ekonomi Jepang. Foto; AFP.
Ekonomi Jepang. Foto; AFP.

Jepang Fokus Kenaikan Upah di 2023

Arif Wicaksono • 28 Desember 2022 13:13
Tokyo: Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan Pemerintah Jepang akan menjadikan kenaikan upah sebagai prioritas utama dalam kebijakan ekonominya tahun depan.
 
baca juga: Inpex Jepang Join Kesepakatan dengan Venture Global

"Tantangan terbesar bagi perekonomian Jepang adalah kurangnya pertumbuhan upah. Kecuali upah naik, konsumsi tidak akan meningkat dan perusahaan tidak akan meningkatkan investasi," kata Kihara dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 28 Desember 2022.
 
Dia menjelaskan perusahaan bertanggung jawab untuk memutuskan berapa kenaikan gaji, pemerintah dapat membantu mencapai upah yang lebih tinggi melalui insentif pajak.
 
"Pemerintah juga dapat mendorong perusahaan untuk mengungkapkan lebih banyak informasi tentang berapa banyak yang mereka keluarkan untuk sumber daya manusia," katanya.
 
Pernyataan tersebut senada dengan Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda, yang telah menekankan bahwa mencapai upah yang lebih tinggi akan sangat penting bagi perekonomian untuk mencapai target inflasi dua persen secara berkelanjutan, didorong oleh permintaan domestik yang kuat.

"Pemerintah akan meningkatkan fokusnya untuk mencapai pertumbuhan upah. Ini sangat penting karena harga-harga naik," kata Kihara.
 
Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida telah melihat peringkat persetujuan jatuh sebagian karena kekhawatiran atas kenaikan biaya hidup, karena penurunan tajam yen baru-baru ini mendorong biaya mengimpor bahan baku yang sudah mahal.
 
Kekhawatiran pemerintah atas efek samping pelemahan yen dari kebijakan stimulus ekonomi BOJ sebagian berada di belakang keputusan mengejutkan BOJ awal bulan ini untuk men-tweak kontrol imbal hasil obligasi dan membiarkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak, sumber mengatakan kepada Reuters.
 
Inflasi konsumen Jepang mencapai level tertinggi dalam empat dekade sebesar 3,7 persen pada November, jauh di atas target BOJ, memukul rumah tangga yang belum melihat kenaikan upah yang cukup untuk menutupi lonjakan harga barang konsumen.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan