Gedung Bank of Japan. FOTO: AFP
Gedung Bank of Japan. FOTO: AFP

BoJ: Kenaikan Harga Komoditas Global Dorong Lonjakan Inflasi di Jepang

Angga Bratadharma • 20 Juli 2021 12:02
Tokyo: Bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) mengungkapkan kenaikan harga komoditas global kemungkinan mendorong inflasi konsumen Jepang. Kondisi itu bakal terjadi meskipun hanya untuk periode sementara dan pada tingkat yang lebih kecil daripada di ekonomi barat.
 
"Karena inflasi didorong oleh permintaan luar negeri yang kuat, keuntungan perusahaan Jepang akan terkena pukulan dari biaya impor yang lebih tinggi daripada diimbangi oleh manfaat ekspor yang solid," kata BoJ, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 20 Juli 2021.
 
"Kenaikan yang mendasari harga komoditas akan memperburuk persyaratan perdagangan Jepang untuk saat ini. Tapi itu akan sebanding dengan hal-hal positif, seperti peningkatan ekspor dan belanja modal," tambah BoJ.

Harga grosir Jepang naik 5,1 persen pada Mei dari tahun sebelumnya, laju tercepat sejak 2008, didorong oleh kenaikan biaya komoditas. Tetapi harga konsumen inti, ukuran inflasi yang disukai BoJ, naik hanya 0,1 persen pada Mei karena permintaan domestik yang lemah membuat perusahaan tidak menanggung biaya yang lebih tinggi.
 
Kondisi itu jauh lebih lemah dari lonjakan di Mei sebesar 3,4 persen dalam pengukur inflasi pilihan Federal Reserve AS, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti. "Bahkan ketika permintaan kuat, perusahaan Jepang cenderung lebih lambat membebankan biaya daripada rekan-rekan barat, yang menjaga kenaikan inflasi konsumen tetap moderat," kata BoJ.
 
"Melihat pengalaman masa lalu, setiap kenaikan inflasi konsumen yang semata-mata didorong oleh biaya bahan baku tidak akan meluas, dan berakhir sementara," tambah BoJ.
 
BoJ menambahkan bagaimana biaya tersebut diterjemahkan ke dalam inflasi konsumen yang lebih tinggi akan tergantung pada kekuatan permintaan domestik, termasuk konsumsi, dan bagaimana hal itu pada gilirannya memengaruhi perilaku penetapan harga pengecer.
 
Dalam proyeksi kuartalan baru yang dirilis, BoJ merevisi perkiraan inflasi konsumen inti menjadi 0,6 persen dari 0,1 persen, sebagian besar karena kenaikan biaya bahan bakar. BoJ mengatakan inflasi konsumen kemungkinan meningkat menjelang akhir tahun karena biaya energi yang lebih tinggi, dan efek dasar dari kampanye diskon pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan