Dalam surat yang bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur Tiongkok, Chairman China Evergrande Group Hui Ka Yuan menyatakan penghargaan atas kerja keras karyawan dan Evergrande akan memberikan proyek properti seperti yang dijanjikan dan memenuhi tanggung jawab kepada pembeli properti, investor, mitra, dan lembaga keuangan.
Pengembang terbesar kedua di negara itu, yang dibebani dengan kewajiban lebih dari USD300 miliar atau setara dengan dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok, berupaya untuk terus mengumpulkan dana guna membayar kewajibannya kepada para pemberi pinjaman dan pemasoknya.
Hal itu dilakukan saat China Evergrande Group berupaya menyelesaikan krisis likuiditas yang bisa membawa ke dalam fase keruntuhan. Adapun para investor kini terus memantau perkembangan China Evergrande Group karena krisis yang menerpa bisa memberi efek domino terhadap industri jasa keuangan.
"Saya sangat yakin bahwa dengan upaya bersama dan kerja keras Anda, Evergrande akan keluar dari momen tergelapnya, melanjutkan konstruksi skala penuh sesegera mungkin dan mencapai target penting untuk memberikan proyek properti seperti yang dijanjikan," kata Hui, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 22 September 2021.
Meski demikian, Hui tidak menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut. Sahamnya yang terdaftar di Hong Kong terakhir diperdagangkan turun tiga persen pada HK$2,21 sekitar pukul 3.18 GMT (11.18, waktu Singapura), setelah jatuh 84 persen di sepanjang tahun ini.
Kesengsaraan utang Evergrande telah menyebarkan gejolak di pasar keuangan global karena investor khawatir penularannya dapat mendatangkan malapetaka pada ekonomi dunia. Tentu harapannya Pemerintah Tiongkok bisa meredam potensi negatif tersebut demi kepentingan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News