Hal itu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemodal ventura dan perusahaan baru di Tiongkok. Banyak di antaranya memandang bank yang berbasis di AS sebagai peluang emas untuk mengakses pasar modal Amerika.
“Banyak perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS telah menerima investasi dari dana modal ventura Silicon Valley pada tahap awal mereka,” kata Asisten Profesor Institute Keuangan Shenzhen di Universitas China Hong Kong Zheng Lei, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 13 Maret 2023.
Dia menambahkan, keruntuhan itu akan memengaruhi peluang perusahaan rintisan Tiongkok yang tidak terdaftar memperoleh investasi dari dana Silicon Valley VC.
Direktur Firma Hukum Henan Zejin Fu Jian mengatakan runtuhnya SVB telah menurunkan kepercayaan perusahaan Tiongkok pada bank asing, sehingga mereka akan lebih berhati-hati saat mempertimbangkan dana dolar AS.
"Untuk beberapa perusahaan rintisan, pemodal ventura, dan ekuitas swasta, SVB adalah pilihan yang baik untuk mengakses pasar modal AS karena menyediakan tidak hanya banyak sumber daya bisnis, tetapi juga lebih banyak peluang jaringan (di AS)”, kata Fu.
Pada hari yang sama, perusahaan patungan SVB Tiongkok mengatakan operasinya telah mandiri dan stabil, berusaha menenangkan klien lokal di tengah keruntuhan induknya di AS.
“SPD Silicon Valley Bank Co selalu beroperasi secara stabil sesuai dengan undang-undang dan peraturan Tiongkok, dengan kerangka kerja tata kelola standar dan neraca independen,” kata perusahaan patungan antara Shanghai Pudong Development Bank dan SVB di akun WeChat-nya.
Belum ada sinyal bangkrut
Sejauh ini, tidak ada perusahaan teknologi atau VC Tiongkok yang secara terbuka mengakui menderita kerugian akibat kebangkrutan SVB. Seorang analis di CBJ Think Tank Zhang Shule mengatakan kehancuran seperti itu pasti akan membuat perusahaan rintisan teknologi domestik kecil dengan kemampuan manajemen risiko yang buruk memiliki kekhawatiran yang lebih besar tentang dana dolar AS.“Ukuran keseluruhan startup di Tiongkok terbatas, dan mereka memiliki banyak pilihan untuk bank-bank AS. Sedangkan sebagian besar dari mereka masih menanamkan modalnya di Tiongkok,” kata Zhang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News