CEO YouTube Susan Wojcicki pada Pertemuan Tahunan World Economic Forum di Davos. Foto: AFP/Fabrice Coffrini.
CEO YouTube Susan Wojcicki pada Pertemuan Tahunan World Economic Forum di Davos. Foto: AFP/Fabrice Coffrini.

CEO YouTube Susan Wojcicki Mengundurkan Diri, Kenapa Ya?

Husen Miftahudin • 17 Februari 2023 11:24
Jakarta: Chief Executive Officer (CEO) YouTube Susan Wojcicki mengundurkan diri, setelah sembilan tahun memimpin platform video online terbesar di dunia tersebut. Posisi Wojcicki akan digantikan wakilnya, Neal Mohan, yang merupakan Chief Product Officer (CPO) YouTube dan telah bergabung dengan Google sejak 2008.
 
Dikutip The Guardian, perempuan berusia 54 tahun ini sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President Advertising & Commerce di Google, hingga kemudian diangkat menjadi CEO YouTube per 2014. Dia juga pernah bekerja di Intel dan Bain & Company.
 
"Setelah hampir 25 tahun di sini (Google), saya telah memutuskan untuk mundur dari peran saya sebagai kepala YouTube dan memulai babak baru yang berfokus pada keluarga, kesehatan, dan pribadi yang saya sukai," kata Wojcicki dikutip Jumat, 17 Februari 2023.

Meskipun demikian, Wojcicki akan tetap berada di YouTube sementara waktu untuk membantu transisi kepemimpinan. Dalam jangka panjangnya, ia akan mengambil peran sebagai penasihat di Google dan Alphabet, yang sebelumnya juga telah disetujui CEO Google Sundar Pichai.
 
"Ini akan memungkinkan saya untuk menggunakan pengalaman saya yang berbeda selama bertahun-tahun untuk menawarkan nasihat dan panduan di seluruh Google dan portofolio perusahaan Alphabet," tambahnya.
 
Kemunduran Wojcicki menjadi satu dari sekian eksekutif raksasa teknologi yang mengundurkan diri dari jabatan mereka. Sebelumnya, ada nama Jeff Bezos yang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Amazon pada 2021.
 
Kemudian Sheryl Sandberg yang meninggalkan Facebook pada 2022 dan CEO Pinterest Ben Silbermann yang meninggalkan posisinya juga pada tahun yang sama. CEO Twitter Parag Agrawal juga dipecat pada 2022 sebagai bagian dari akuisisi perusahaan oleh Elon Musk.
 
Baca juga: Pemerintah Dapat Duit Rp10,7 Triliun dari Pajak Google hingga Netflix, Lumayan!


Kinerja YouTube di bawah Google


Kepergian Wojcicki terjadi pada saat YouTube menghadapi salah satu periode paling menantang, sejak Google membeli situs video unik yang saat itu menghadapi keluhan luas tentang pelanggaran hak cipta pada 2006 dengan harga sebesar USD1,65 miliar. Kesepakatan semua saham itu bernilai USD1,76 miliar pada saat transaksi ditutup.
 
Meskipun Google awalnya diejek karena membayar mahal akuisisi YouTube, namun YouTube juga sukses secara finansial dengan pendapatan iklan sebesar USD29 miliar pada tahun lalu. Angka itu naik dari pendapatan iklan tahunan sebesar USD8 miliar pada 2017.
 
Tetapi pendapatan iklan YouTube selama enam bulan terakhir tahun lalu turun lima persen, ini menjadikan penurunan panjang pertama yang ditunjukkan layanan video sejak Alphabet membuka tirai keuangannya. Analis khawatir kemerosotan akan berlanjut tahun ini, yang menjadi salah satu alasan harga saham Alphabet turun 11 persen sejak merilis laporan kuartalan terbarunya pada dua minggu lalu.
 
Di bawah kepemimpinan Wojcicki selama hampir satu dekade, YouTube menghadapi sejumlah kekhawatiran tentang misinformasi dan ujaran kebencian di platform tersebut. Pada Januari 2021 YouTube bergabung dengan sejumlah platform teknologi lainnya dalam melarang Donald Trump karena mengobarkan kerusuhan pemilu di AS. Baru-baru ini, YouTube juga bergulat dengan meroketnya platform video pendek TikTok di akhir 2022.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan