Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR
Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR

Sepekan Gerak Kurs Rupiah Tidak 'Bergairah'

Angga Bratadharma • 12 September 2020 12:02
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di sepanjang pekan ini bergerak di jalur pelemahan. Kinerja mata uang Garuda terlihat melempem seiring dengan terus meningkatnya kasus covid-19 secara drastis di Tanah Air dan membuat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total kembali diberlakukan.
 
Mengutip data Bloomberg, Sabtu, 12 September 2020, nilai tukar rupiah di awal pekan atau tepatnya Senin, 7 September, berada di level Rp14.740 per USD. Lalu pada Selasa, 8 September, mata uang Garuda tertekan ke posisi Rp14.765 per USD. Kemudian pada Rabu, 9 September, rupiah kembali melemah ke level Rp14.799 per USD.
 
Sedangkan pada Kamis, 10 September, nilai tukar rupiah lagi-lagi tumbang ke level Rp14.855 per USD. Lalu di akhir pekan atau tepatnya Jumat, 11 September, mata uang Garuda kembali ambruk ke level Rp14.890 per USD. Keputusan Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB total ikut berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.

Sementara itu, kurs dolar Amerika Serikat melemah di akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Pelemahan melanda mata uang Paman Sam karena pelaku pasar mencerna angka harga konsumen Amerika Serikat (AS) yang baru dirilis.
 
Sabtu, 12 September 2020, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,01 persen menjadi 93,3330. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1830 dari USD1,1824 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2791 dari USD1,2798 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar Australia naik menjadi USD0,7274 dibandingkan dengan USD0,7266. Dolar AS dibeli 106,11 yen Jepang, tidak berubah dari sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9096 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9100 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3193 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3178 dolar Kanada.
 
Di sisi data, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen AS naik 0,4 persen pada Agustus setelah naik 0,6 persen pada Juli. Ekonom yang disurvei MarketWatch memperkirakan kenaikan 0,3 persen. Indeks semua item naik 1,3 persen selama 12 bulan yang berakhir Agustus, mencerminkan bahwa inflasi secara keseluruhan tetap cukup rendah.
 
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat ditutup beragam pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah perdagangan berombak karena sektor teknologi terus berjuang untuk menguat. Di sisi lain, kasus infeksi covid-19 masih menjadi kekhawatiran karena angkanya terus naik.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,06 poin atau 0,48 persen menjadi 27.665,64. Kemudian S&P 500 naik sebanyak 1,78 poin atau 0,05 persen menjadi 3.340,97. Indeks Komposit Nasdaq turun 66,05 poin atau 0,60 persen menjadi 10.853,55.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan