BOK diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Januari ketika tujuh anggota dewan bank bertemu. Gubernur BOK Lee Ju-yeol mengatakan dia tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga pada kuartal pertama.
"Ketidakseimbangan keuangan, yang diwujudkan antara pertumbuhan dan inflasi, bersama dengan perubahan kebijakan moneter di tempat lain akan menjadi faktor kunci yang harus dipertimbangkan ketika kami memutuskan tanggal untuk perubahan kami," kata BOK, dikutip dari Korea Herarld, Sabtu, 25 Desember 2021.
Pekan lalu, Financial Times melaporkan bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga pada awal Maret untuk menjinakkan inflasi, mengutip seorang pejabat senior bank sentral AS. Pertarungan inflasi sama seriusnya dengan harga produsen dan konsumen mencapai rekor tertinggi di November.
BOK mengatakan harga konsumen kemungkinan akan kembali ke lonjakan dua persen tahun depan, dari 3,7 persen pada November tahun ini, yang merupakan kenaikan tertinggi dalam 10 tahun.
"Ekonomi akan tumbuh tiga persen tahun depan, meskipun kekurangan pasokan dan pandemi dapat menurunkan pertumbuhan," tambahnya.
Kekhawatiran atas kenaikan suku bunga acuan semakin meningkat karena kenaikan tersebut akan semakin memperlambat kegiatan ekonomi dan menunda pertumbuhan, karena negara tersebut masih mengatasi penyebaran varian Omicron terbaru dan kemacetan rantai pasokan.
Institut Pengembangan Korea yang dikelola negara mengatakan kenaikan suku bunga 25 basis poin dapat menjatuhkan sebanyak 0,15 poin persentase dari pertumbuhan PDB negara itu, mengatakan kekhawatiran pandemi masih mencengkeram pasar keuangan. Rapat kebijakan BOK berikutnya adalah pada 14 Januari 2022
BOK sudah menaikkan suku bunga menjadi satu persen setelah dua kali kenaikan suku bunga pada Agustus dan November tahun ini untuk menopang ekonomi yang dilanda pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News