Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Saham AS Bervariasi: Nasdaq Cuan, Dow Jones Boncos

Husen Miftahudin • 22 Oktober 2024 07:17
New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena imbal hasil obligasi Treasury AS meningkat tajam dan investor menunggu laporan pendapatan baru minggu ini.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 22 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 344,31 poin, atau 0,80 persen, menjadi 42.931,6. Indeks S&P 500 turun 10,69 poin, atau 0,18 persen, menjadi 5.853,98. Indeks Nasdaq Composite naik 50,45 poin, atau 0,27 persen, menjadi 18.540,01.
 
Sebanyak sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estate dan kesehatan memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,08 persen dan 1,19 persen. Sementara itu, sektor teknologi melawan tren dengan naik 0,93 persen.
 
Adapun, imbal hasil obligasi Pemerintah AS berjangka 10 tahun melonjak 12,4 basis poin menjadi 4,206 persen pada Senin waktu setempat.
 
Baca juga: IHSG Tergelincir, Efek Pelantikan Prabowo-Gibran Gak Ngaruh?
 

Laporan laba jadi sorotan

 
Laporan laba akan menjadi sorotan minggu ini, dengan sekitar seperlima perusahaan S&P 500 akan merilis hasil mereka. Perusahaan-perusahaan utama yang perlu diperhatikan termasuk Tesla, Coca-Cola, dan GE Aerospace, yang semuanya diharapkan memberikan wawasan tentang industri masing-masing dan memberikan petunjuk tentang tren pasar yang lebih luas.
 
Sejauh ini, tren yang muncul dalam laporan laba triwulan memperlihatkan perusahaan yang mengalahkan ekspektasi Wall Street baik pada pendapatan maupun laba mengalami pergerakan saham yang lebih signifikan daripada perusahaan yang tidak mencapai kedua matriks tersebut.
 
Menurut Bank of America, melalui pendapatan dari 71 perusahaan di S&P 500, perusahaan yang berkinerja lebih baik pada kedua hal tersebut mengalami kenaikan saham rata-rata sebesar 3,15 persen pada hari berikutnya, jauh lebih tinggi daripada rata-rata 1,49 persen sejak 2000.
 
Sementara itu, perusahaan yang tidak memenuhi ekspektasi mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,61 persen, sedikit di bawah rata-rata historis sebesar 2,44 persen. Ini adalah pertama kalinya sejak 2020 dinamika seperti itu terjadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan