"Kami menyediakan platform bagi pemuda global untuk memiliki suara dan mengusulkan ide-ide inovatif untuk transformasi sistem pertanian pangan yang kita butuhkan. Kita harus membawa mereka ke meja pengambilan keputusan," kata Qu, dilansir dari Antara, Selasa, 18 Oktober 2022.
Hal itu yang membuat FAO menggelar Forum Pangan Dunia (WFF) 2022 yang dimulai di Roma dan menarik banyak anak muda dari seluruh dunia untuk berbagi pemikiran mereka tentang cara terbaik mengatasi krisis pangan dunia yang berkembang melalui inovasi dan teknologi. Adapun upaya tersebut penting mengingat tengah terjadi krisis pangan.
Dalam edisi keduanya, forum tersebut diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dengan tema 'Pola Makan Sehat. Planet Sehat'. Acara lima hari berlangsung di Markas FAO dan juga secara daring.
Baca: Erick Thohir: Progres Transformasi BUMN Capai 80% |
Acara utama terdiri dari WFF Global Youth Forum, FAO Science and Innovation Forum, dan FAO Hand-in-Hand Investment Forum. Pertemuan selama seminggu ini akan mendorong dialog di antara generasi muda, petani, pembuat kebijakan, ilmuwan pertanian, dan investor tentang tantangan pangan global.
Menurut FAO, konflik, perubahan iklim, dan pandemi covid-19 adalah beberapa penyebab utama krisis ketahanan pangan global, yang hanya diperburuk oleh kenaikan inflasi dan kenaikan harga pupuk.
Dalam laporan State of Food Security and Nutrition in the World 2022 terbaru, FAO memperkirakan bahwa hingga 828 juta orang di seluruh dunia menghadapi kelaparan tahun lalu, 46 juta lebih banyak dari 2020. WFF pertama diadakan secara virtual pada Oktober tahun lalu, yang menurut FAO menarik 20.000 peserta dan 75 mitra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News