Para pejabat Eropa telah mempersiapkan potensi penghentian total pasokan gas dari Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina. Rusia selama beberapa tahun telah menjadi sumber gas alam terpenting di Eropa, tetapi sekarang ada dorongan kuat dari Brussels untuk membalikkan kondisi tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kepala Energi Eropa Kadri Simson berada di Azerbaijan untuk menyelesaikan kesepakatan. Dalam sebuah pernyataan, komisi tersebut mengatakan Azerbaijan telah berkomitmen mengirimkan setidaknya 20 miliar meter kubik ke UE setiap tahun pada 2027.
Azerbaijan sudah berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan pengirimannya ke wilayah tersebut. Menurut komisi, pasokan gas dari negara itu akan meningkat dari 8,1 miliar meter kubik pada 2021 menjadi 12 miliar meter kubik pada tahun ini.
Baca: KEK Sanur Bakal Hemat Devisa Rp86 Triliun hingga 2045 |
"Di tengah persenjataan pasokan energi Rusia yang berkelanjutan, diversifikasi impor energi kami adalah prioritas utama bagi UE," kata Komisi Eropa, dilansir dari CNBC International, Minggu, 24 Juli 2022.
Rusia membantah menggunakan gas sebagai senjata melawan Barat. Namun pasokan turun 60 persen lebih dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, penutupan pipa Nord Stream 1 –titik transit penting gas Rusia ke Jerman dan sekitarnya– untuk pekerjaan pemeliharaan menambah kekhawatiran Moskow berpotensi mengakhiri pasokan gasnya ke blok itu sama sekali.
Azerbaijan, yang berbatasan dengan Georgia, Turki, Armenia, Rusia, Iran, dan Laut Kaspia, mulai mengekspor gas alam ke Eropa melalui Pipa Trans Adriatik pada akhir 2020. Saat itu, Azerbaijan mengatakan pihaknya berencana mengirimkan 10 miliar meter kubik gas ke Eropa setiap tahun, sebagian besar ke Italia, tetapi juga ke Yunani dan Bulgaria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News