Suasana KTT APEC. FOTO: Kemenko Perekonomian
Suasana KTT APEC. FOTO: Kemenko Perekonomian

Para Pemimpin APEC Serukan Penguatan Kerja Sama Hadapi Ancaman Resesi

Angga Bratadharma • 21 November 2022 10:30
Bangkok: Para pemimpin ekonomi APEC menyerukan perlunya penguatan kerja sama dalam APEC sebagai incubator of ideas. Hal itu dinilai penting guna mengeksplorasi dan mengusahakan konsep, strategi, dan ide untuk menghadapi ancaman resesi, krisis energi, dan lingkungan.
 
Beberapa inisiatif yang dibahas antara lain adalah dukungan terhadap UMKM, transformasi digital, serta ekonomi inklusif. Adapun Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara APEC Leaders’ and Guests’ Working Lunch yang merupakan agenda ketiga dalam rangkaian APEC Economic Leaders’ Meeting, di Bangkok, Thailand.
 
Mengutip keterangan tertulisnya, Senin, 21 November 2022, dalam kesempatan ini, para pemimpin ekonomi APEC membahas topik 'Promoting Inclusive Growth amidst Hyper-Inflation and Looming Recession'. Sedangkan IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 melambat dari 3,2 persen pada 2022 menjadi 2,7 persen di 2023.

Kemudian inflasi mengalami peningkatan dari 4,7 persen di 2021 menjadi 8,8 persen di 2022. Perlambatan pertumbuhan ini perlu diwaspadai, terlebih karena krisis energi dan lingkungan masih menjadi persoalan lintas batas yang memerlukan upaya bersama di level internasional.
Baca: Airlangga: APEC Jadi Solusi Krisis Global

Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr menekankan pentingnya kontribusi UMKM bagi perekonomian APEC. Dukungan terhadap UMKM perlu ditingkatkan, termasuk membangun infrastruktur digital dan kerja sama untuk menghindari diskriminasi produk UMKM agar dapat masuk ke dalam perdagangan global.
 
Isu transformasi digital juga turut dibahas secara komprehensif dalam pertemuan ini oleh para pemimpin ekonomi APEC. Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menekankan pentingnya strategi bersama untuk mewujudkan transisi digital, termasuk didalamnya dukungan terhadap UMKM, startups, serta fasilitasi transisi industri.
 
Selanjutnya untuk isu ekonomi inklusif, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menekankan peran penting perdagangan dan pembangunan ekonomi dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
 
Di tengah berbagai tantangan yang terjadi saat ini, APEC perlu mengupayakan kerangka kebijakan pemulihan ekonomi yang tidak hanya komprehensif tetapi juga mampu memberikan akses yang sama bagi masyarakat.
 
Wapres Harris mendorong pendekatan bottom up dan middle up untuk meningkatkan peran dan akses kelompok marginal, perempuan, dan kelompok rentan lainnya terhadap kesempatan kerja yang lebih baik.
 
Di samping itu, Chief Secretary Pemerintah Malaysia Tan Sri Dato’ Seri Mohd Zuki Ali menyampaikan perlunya APEC untuk mendorong implementasi Enhanced APEC Agenda on Structural Reform (EAASR) dalam rangka mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kawasan di tengah tantangan yang ada.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan