Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Disokong Kenaikan Saham Defensif, Wall Street Merekah

Antara • 19 November 2022 10:17
New York: Wall Street menguat pada akhir sesi perdagangan yang berombak Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mencerna data ekonomi terbaru didorong kenaikan saham defensif dan mengabaikan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) tentang kenaikan suku bunga.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 199,37 poin atau 0,59 persen menjadi 33.745,69. Indeks S&P 500 bertambah 18,78 poin atau 0,48 persen menjadi 3.965,34. Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 1,10 poin atau 0,01 persen menjadi 11.146,06.
 
Kelompok defensif memimpin dengan sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor utilitas dan real estat masing-masing terdongkrak 2,0 persen dan 1,29 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor energi dan komunikasi masing-masing turun 0,9 persen dan 0,35 persen, hanya dua kelompok yang menurun.
 
Untuk minggu ini, Indeks Dow Jones turun kurang dari 0,01 persen, Indeks S&P 500 turun 0,7 persen, dan Indeks Nasdaq turun 1,6 persen.
 
Keuntungan pasar terjadi meskipun banyak data ekonomi yang lesu. National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 5,9 persen pada Oktober, turun selama sembilan bulan berturut-turut, karena lonjakan suku bunga KPR dan harga tinggi mendorong pembeli keluar dari pasar.
 
Di tempat lain The Conference Board yang berbasis di New York mengatakan Indeks Ekonomi Utama AS turun selama delapan bulan berturut-turut pada Oktober, menunjukkan ekonomi mungkin dalam resesi.
 
Baca juga: Wall Street Tertekan Komentar Pejabat The Fed

 
Pemimpin The Fed Boston Susan Collins mengatakan dengan sedikit bukti tekanan harga berkurang, The Fed mungkin perlu memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi ketika berupaya mengendalikan inflasi.
 
Pada Kamis, 17 November 2022, Presiden The Fed St Louis James Bullard memicu penurunan ekuitas ketika dia mengatakan The Fed perlu terus menaikkan suku bunga karena pengetatannya sejauh ini hanya berdampak terbatas pada inflasi yang diamati.
 
Dengan Collins dan kemudian Bullard mengungkapkan, "kami memiliki pembicaraan yang sangat hawkish, tetapi pasar benar-benar mengambilnya dengan tenang. Itu belum memukul pasar ke sisi negatifnya seperti di masa lalu," jelasnya dikutip dari Antara, Sabtu, 19 November 2022.
 
Sementara Ekonom dan Ahli Strategi Portofolio New York Life Investments Lauren Goodwin bilang, pasar berada dalam sedikit pola bertahan menjelang data ketenagakerjaan dan ekonomi lainnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan