Korea Selatan. Foto : AFP.
Korea Selatan. Foto : AFP.

Saham Korsel Tertekan Penguatan Dolar dan Kekhawatiran Omicron

Antara • 04 Januari 2022 11:00
Seoul: Saham-saham Korea Selatan jatuh pada perdagangan Selasa pagi, tertekan penguatan dolar karena para pedagang bertaruh pada kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve. Selain itu, kasus varian virus Omicron yang lebih tinggi dan pembatasan pencegahan semakin melemahkan sentimen.
 
Dikutip dari Antara, Selasa, 4 Januari 2022, indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (Kospi) merosot 12,33 poin atau 0,41 persen menjadi 2.975,58.
 
Di antara saham-saham kelas berat, saham perusahaan raksasa teknologi Samsung Electronics melemah 0,13 persen. Sementara perusahaan platform Naver kehilangan 2,53 persen.

Program FedWatch CME Group menunjukkan, pasar uang telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga AS pertama pada Mei, dan dua lagi hingga akhir 2022.
 
Kekhawatiran atas penyebaran cepat varian Omicron menyebabkan pembatasan preventif di sejumlah bisnis, termasuk beberapa bank besar AS yang mendorong staf mereka untuk bekerja dari rumah selama beberapa minggu pertama tahun ini. Hal ini mengimbangi dukungan kuat dari Wall Street semalam, yang didorong oleh kenaikan kuat saham Apple dan Tesla.
 
Sementara itu, aktivitas pabrik Tiongkok tumbuh pada laju tercepat dalam enam bulan pada Desember, sebuah survei swasta menunjukkan, tetapi tidak banyak membantu sentimen risiko. Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 21,0 miliar won (USD17,58 Juta) di papan utama.
 
Mata uang won berada di posisi 1.194,9 per dolar AS di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, turun 0,26 persen dari sehari sebelumnya. Dalam perdagangan luar negeri, won ke posisi 1.194,5. Sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, won ke level 1.195,1.
 
Sedangkan di pasar uang dan utang, obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,08 poin menjadi 108,77 untuk kontrak berjangka Maret. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan, naik 3,8 basis poin menjadi 2,361 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan