Kepala Bisnis General Atlantic di India dan Asia Tenggara Sandeep Naik mengatakan General Atlantic sedang dalam pembicaraan investasi tahap awal dengan sekitar 15 perusahaan di sektor-sektor termasuk teknologi, jasa keuangan, ritel dan konsumen.
Pasar untuk startup, terutama di India, sedang mengalami masa sulit. Setelah mengumpulkan rekor USD35 miliar pada 2021, para pendiri berjuang untuk menarik uang tunai, memicu kekhawatiran akan penilaian yang lebih rendah dan memaksa beberapa untuk memangkas pekerjaan.
"Setelah menginvestasikan hanya USD190 juta di perusahaan rintisan India pada 2021, angka tahunan terendah yang pernah ada, General Atlantic sekarang siap untuk melonggarkan dompetnya," kata Naik, dalam sebuah wawancara di Forum Ekonomi Dunia di resor ski Swiss, Davos, dilansir dari Antara, Senin, 23 Mei 2022.
"Realisme sedang terjadi. Kami menunggu penciptaan nilai terjadi. Kami sekarang siap," kata Naik tentang rencana investasi General Atlantic untuk India dan Asia Tenggara, yang memiliki investasi lebih dari USD4,5 miliar, sebagian besar di India.
"Kami sangat optimistis di India, Indonesia, dan Vietnam," tambah Naik, sambil menolak menyebutkan nama perusahaan mana pun yang dilihatnya.
Investasi General Atlantic terkemuka yang sudah ada di India termasuk di perusahaan teknologi pendidikan seperti Byju's, yang menawarkan bimbingan belajar daring di negara di mana penggunaan internet dan smartphone sedang booming dan bernilai sekitar USD22 miliar.
Perusahaan juga telah berinvestasi di Reliance Retail, pengecer terbesar di India, dan di Asia Tenggara portofolionya mencakup pengecer makanan dan minuman Indonesia PT MAP Boga Adiperkasa dan platform hiburan sosial Kumu di Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News