Ilustrasi. FOTO: AFP/PUNIT PARANJPE
Ilustrasi. FOTO: AFP/PUNIT PARANJPE

Bank Sentral India Tegaskan Takkan Naikkan Suku Bunga Mendadak

Angga Bratadharma • 02 September 2021 10:30
New Delhi: Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Shaktikanta Das mengatakan bank sentral India tidak terburu-buru untuk membalikkan arah dari rekor suku bunga rendah dengan tiba-tiba menaikkan suku bunga seiring pandemi covid-19 yang masih belum berakhir. Keputusan itu diambil meski kekhawatiran seputar inflasi meningkat.
 
"Kami terus memantau situasi dan kami akan bertindak pada waktu yang tepat. Pada saat ini, kami merasa waktu yang tepat belum tiba," kata Das, dilansir dari CNBC International, Kamis, 2 September 2021.
 
RBI terakhir memangkas suku bunga repo -tingkat yang dipinjamkan kepada bank komersial- pada Mei 2020 dan telah mempertahankan sikap kebijakan moneter yang akomodatif untuk membantu India mengembalikan ekonominya ke jalurnya. Sejak tahun lalu, bank sentral telah memperkenalkan beberapa lusin langkah.

Langkah itu bertujuan mendorong pertumbuhan dan mengurangi dampak covid-19 terhadap perekonomian. "Begitu kebangkitan aktivitas ekonomi menunjukkan tanda-tanda ketahanan, tanda-tanda keberlanjutan, saya pikir itu seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk kebijakan moneter, untuk memikirkan, atau mungkin mempertimbangkan perubahan arah," katanya.
 
Dia menambahkan bank sentral India tidak akan mengumumkan perubahan kebijakan tanpa terlebih dahulu mempersiapkan pasar. "Semua tindakan kami akan dikalibrasi, mereka akan tepat waktu, mereka akan berhati-hati. tidak ingin memberikan kejutan mendadak atau kejutan mendadak ke pasar," ucapnya.
 
Tahun lalu, India menutup sebagian besar wilayah untuk beberapa bulan selama gelombang pertama covid-19, yang mendorong ekonomi mengalami kontraksi 7,3 persen untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret. Gelombang kedua yang menghancurkan antara akhir Maret dan awal Mei, pun membuat RBI akan merevisi turun proyeksi tingkat pertumbuhan.
 
Das mengatakan data menunjukkan kebangkitan kembali aktivitas di beberapa bagian ekonomi seperti manufaktur dan sektor jasa berat non-kontak. Namun, pemanfaatan kapasitas –yang mengukur seberapa penuh perusahaan menggunakan sumber daya mereka– masih jauh dari tingkat pra-pandemi.
 
"Saat ini, kami sedang mengamati kebangkitan kegiatan ekonomi dan masih ada ketidakpastian yang berlaku di sekitar pandemi," pungkas Das.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan