Tiongkok adalah yang terdepan dalam perlombaan global untuk meluncurkan mata uang digital bank sentral dan sedang menguji yuan digital, atau eCNY, di kota-kota besar termasuk Shenzhen, Beijing, dan Shanghai. Akan tetapi belum menetapkan jadwal untuk peluncuran resminya.
"Ke depan, kami akan terus memajukan Research and Development (R&D) eCNY dengan hati-hati, meningkatkan desain, dan penggunaannya," kata Yi, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 10 November 2021.
Ia mengatakan Tiongkok akan meningkatkan perlindungan privasi dan fitur anti-pemalsuan eCNY dan meningkatkan interoperabilitasnya dengan alat pembayaran yang ada. Adapun Tiongkok akan menguji dampak eCNY pada kebijakan moneter dan pasar keuangannya.
"eCNY bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran ritel domestik karena pembayaran digital lintas batas melibatkan masalah yang lebih rumit, seperti anti pencucian uang," tuturnya.
Di sisi lain, PBoC kemungkinan bergerak dengan hati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian. Pasalnya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan melonjaknya inflasi pabrik memicu kekhawatiran atas stagflasi.
Momentum pemulihan sudah goyah di ekonomi terbesar kedua di dunia itu karena pembatasan baru untuk mengendalikan wabah covid-19, kekurangan listrik yang melanda pabrik, dan krisis utang di sektor real estat, di antara faktor-faktor lain yang telah menghentikan aktivitas.
Menurut sumber yang terlibat dalam diskusi kebijakan internal, peluang penurunan suku bunga terlihat tipis, tetapi bank sentral dapat memilih untuk memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan terhadap pinjaman mereka jika pertumbuhan menderita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News