Pemerintah Jepang dan bank sentral juga sepakat untuk tetap menjalin kontak dan kerja sama yang erat, sejalan dengan komitmen yang dibuat dalam pernyataan bersama 2013, yang juga menetapkan target inflasi negara untuk pertama kalinya.
Sebelum pertemuan, ada beberapa spekulasi pasar bahwa pemerintah dan BoJ dapat meninjau pernyataan bersama dan target inflasi dua persen, mengingat harga yang sangat lemah telah membuat target sulit dicapai.
"Isu yang paling penting adalah untuk menegaskan kembali pernyataan bersama," kata Menteri Ekonomi Jepang Daishiro Yamagiwa, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 3 November 2021.
"Pemerintah dan BoJ harus tetap berhubungan erat satu sama lain. BoJ bertujuan mencapai target stabilitas dua persen sementara kami melanjutkan dengan strategi pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki, dan Yamagiwa membahas situasi ekonomi dan keuangan dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam, tetapi Suzuki mengatakan yen tidak ada dalam agenda.
Mata uang Jepang telah melemah menjadi sekitar 114 yen dalam beberapa pekan terakhir, setelah menyentuh palung hampir empat tahun di 114,695 pada 20 Oktober. Pertemuan datang setelah Fumio Kishida mengambil alih sebagai perdana menteri Jepang bulan lalu, posisi yang diperkuat oleh kemenangan solid partainya dalam pemilihan umum pada hari Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News