Ilustrasi logo APEC. Foto: AFP/Wang Zhao.
Ilustrasi logo APEC. Foto: AFP/Wang Zhao.

Dicari! Mitra untuk Mendukung Pemulihan Bisnis di 21 Negara APEC

Ade Hapsari Lestarini • 25 Juni 2021 17:39
Wellington: Para menteri keuangan dan pemimpin bisnis dari 21 negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) bertemu secara virtual untuk membahas beberapa hal penting.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 25 Juni 2021, pembahasan tersebut terkait tanggapan mengenai bisnis, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama pandemi. Serta kebijakan ekonomi dapat fokus untuk membantu bisnis pulih.
 
Menteri Keuangan Selandia Baru dan Wakil Perdana Menteri Grant Robertson menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Keuangan Informal dengan Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC). Hal ini sebagai upaya mengintensifkan pertukaran pandangan dan pengalaman tentang praktik terbaik untuk membantu bisnis bertahan dari krisis kesehatan dan ekonomi.

Dalam sambutan pembukaannya, pada Jumat ini, Robertson, yang juga merupakan Ketua Proses Menteri Keuangan APEC 2021, mengatakan bahwa dialog informal memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang keprihatinan sektor swasta di kawasan APEC. Keterlibatan ini menginformasikan diskusi kebijakan yang akan dilakukan Menteri Keuangan APEC pada pertemuan mereka nanti di Oktober.
 
"Proses Menteri Keuangan tahun ini berfokus pada respons ekonomi makro terhadap covid dan pandangan jangka panjang tentang bagaimana kebijakan fiskal dan kerangka anggaran dapat berkembang sebagai akibat dari pandemi," kata Robertson.
 
"Kemitraan antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil sangat penting untuk respons kawasan terhadap covid-19 dan akan terus memainkan peran penting dalam pemulihan jangka panjang."
 
Tantangan yang sedang berlangsung seperti ketidaksetaraan sosial yang timbul dari evolusi teknologi yang cepat, percepatan perubahan iklim, dan meningkatnya ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan tetap menjadi fokus ekonomi APEC, terutama mengingat dampak covid-19 yang tidak merata.
 
Diskusi telah membahas pentingnya mengatasi masalah ini dan berbagai perangkat kebijakan yang digunakan untuk mendukung masyarakat.
 
Langkah-langkah ini termasuk bantuan untuk mempertahankan pekerjaan dan mata pencaharian, stimulus fiskal dan moneter untuk mendukung bisnis, membuka perbatasan untuk perdagangan, terutama untuk obat-obatan, peralatan dan layanan penting, dan perlawanan terhadap pembatasan proteksionis.
 
Pada dialog tersebut, para menteri dan pemimpin bisnis berbagi pandangan mereka tentang kebijakan paling penting dan berdampak yang harus difokuskan oleh ekonomi untuk membantu pemulihan bisnis.
 
Robertson menegaskan kembali bahwa kebijakan fiskal dan moneter harus terus berperan dalam memerangi dampak pandemi, tetapi juga jelas bahwa stimulus saja tidak cukup.
 
"Pandemi telah memaksa kebutuhan akan kebijakan makroekonomi dan struktural yang saling melengkapi," katanya.
 
Para pemimpin bisnis menekankan pentingnya perdagangan dan pasar terbuka dalam menyebarkan ketersediaan vaksin, pasokan kesehatan penting dan barang serta jasa terkait dan menjaga rantai pasokan global tetap bergerak.
 
"Jelas bagi kami bahwa menangani pandemi yang berkelanjutan harus menjadi prioritas utama bagi ekonomi APEC, mengatasi krisis kesehatan dan menggunakan vaksinasi dan pengujian yang meluas untuk pembukaan kembali perbatasan yang aman dan mulus sebagai prasyarat untuk pemulihan ekonomi," jelas Ketua Dewan Penasihat Bisnis APEC 2021, Rachel Taulelei.
 
"Perdagangan adalah pendorong kembalinya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan ini," tambah Taulelei.
 
Para menteri dan pemimpin bisnis juga membahas pentingnya pemulihan kawasan yang berkelanjutan dan inklusif. Serta bagaimana ekonomi dan bisnis dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ini.
 
"Keberlanjutan dan inklusi adalah tantangan yang sedang berlangsung, yang membutuhkan respons yang ditingkatkan di wilayah yang perlu belajar untuk hidup dengan covid," kata Taulelei.
 
Dia menekankan bahwa tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan risiko lingkungan lainnya diperlukan untuk planet yang sehat. Karena pada akhirnya akan memengaruhi ekonomi dan masyarakat yang sehat.
 
Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Rebecca Sta Maria mengakui komitmen negara-negara anggota untuk meningkatkan kerja sama tahun lalu. Serta mengingatkan para menteri bahwa krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya membutuhkan tanggapan holistik, berani, dan praktis.
 
"Selain kerja sama dan koordinasi internasional, hubungan lintas fungsi dan antarlembaga sama pentingnya dengan ekonomi anggota mengejar solusi jangka panjang dan berkelanjutan untuk ketahanan dan pemulihan ekonomi," ujar Sta Maria.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan