Neal Mohan ditunjuk jadi CEO YouTube. FOTO: AFP
Neal Mohan ditunjuk jadi CEO YouTube. FOTO: AFP

Mengenal Neal Mohan, Bos Baru YouTube yang Siap Kembangkan Web3, NFT, hingga Metaverse

Angga Bratadharma • 20 Februari 2023 15:30
Jakarta: Setelah menjabat sebagai Chief Product Officer YouTube selama lebih dari tujuh tahun, Neal Mohan ditunjuk untuk memimpin platform streaming milik Google. Hal itu terjadi setelah mantan CEO Susan Wojcicki memutuskan untuk mengundurkan diri. Posisi baru Mohan menjadi pertanda baik bagi penggemar dan pendukung teknologi Web3.
 
Adapun Wojcicki mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah postingan blog. Tidak lupa Wojcicki memuji Mohan karena memainkan peran penting dalam peluncuran produk seperti YouTube TV dan YouTube Music. Ia menyatakan Mohan akan menjadi pemimpin yang hebat.
 
Selain itu, Wojcicki juga memuji Mohan atas pemahamannya yang kuat tentang YouTube sebagai bisnis dan salah satu tempat paling populer bagi komunitas untuk berkumpul. "Dia sangat memahami produk kami, bisnis kami, komunitas pencipta dan pengguna kami, serta karyawan kami," kata Wojcicki, dilansir dari Decrypt, Senin, 20 Februari 2023.

Neal Mohan merupakan keturunan India. Mohan adalah lulusan Stanford di bidang teknik kelistrikan. Neal bergabung dengan Google pada 2008 dan kemudian menjadi Chief Product Officer YouTube pada 2015. Dia juga bekerja dengan Microsoft dan duduk di Dewan Stitch Fix dan 23andMe, sebuah perusahaan genomik dan bioteknologi.
Baca: CEO YouTube Umumkan Mundur dari Jabatannya

Dia sebelumnya menghabiskan hampir enam tahun di DoubleClick, sebuah perusahaan yang diakuisisi Google pada 2007, dan kemudian menjabat hampir delapan tahun sebagai Wakil Presiden Senior Iklan Tampilan dan Video di Google.
 
Sebagai salah satu situs paling populer di dunia, popularitas dan jangkauan YouTube tidak bisa diremehkan. Menurut Statista, dari September hingga November tahun lalu, peringkat situs web ini hanya di belakang Google dalam hal penggunaan, dengan rata-rata 74,8 miliar kunjungan per bulan.

Evolusi internet

Selama masa jabatannya yang panjang dalam membentuk YouTube, Mohan tetap berpikiran terbuka tentang evolusi internet dan berbagai platformnya. Bahkan pada tahun lalu, dia mengungkapkan dalam sebuah posting blog bahwa YouTube sedang mencari cara untuk mengintegrasikan teknologi Web3.
 
Integrasi yang dilakukan baik membuat YouTube lebih imersif dengan memanfaatkan teknologi metaverse maupun penyadapan seperti NFT, token digital unik yang sering digunakan untuk menegaskan kepemilikan dari konten daring.
 
"Kami percaya teknologi baru seperti blockchain dan NFT dapat memungkinkan pembuat konten membangun hubungan yang lebih dalam dengan penggemar mereka. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan bahwa kami menggunakan teknologi baru ini secara bertanggung jawab, tetapi menurut kami ada potensi yang luar biasa juga," kata Mohan.
 
Misalnya, Mohan mengatakan, NFT dapat menjadi cara yang menarik dan dapat didiversifikasi bagi penggemar untuk memiliki video, foto, karya seni, dan bahkan pengalaman unik dari pembuat konten favorit mereka. Kemudian, ia menambahkan, akan memungkinkan pembuat dan pemirsa untuk berkolaborasi dengan cara baru.
 
Dalam hal metaverse, Mohan menyatakan, penggunaan teknologi masih dalam tahap awal. Akan tetapi, ia mengatakan, YouTube akan bekerja untuk menghadirkan lebih banyak interaksi ke dalam game dan membuatnya terasa lebih hidup.

 
Meskipun konsep metaverse tidak secara eksplisit dibangun di sekitar teknologi blockchain -istilah ini diciptakan pada 1992 oleh penulis Neal Stephenson dalam novel fiksi ilmiahnya Snow Crash- proyek populer seperti The Sandbox dan Decentraland menggunakan teknologi blockchain untuk menetapkan kepemilikan tanah digital dan aset lainnya.
 
Google juga lebih condong ke layanan Web3 dalam satu tahun terakhir. Pada Oktober, perusahaan mengumumkan peluncuran layanan berbasis cloud untuk proyek dan pengembang Ethereum yang disebut Blockchain Node Engine.
 
Layanan ini menghosting dan secara otomatis mengelola node individual yang berkontribusi pada jaringan blockchain serta menghadirkan keandalan, performa, dan keamanan yang orang harapkan dari komputasi Google Cloud ke industri aset digital.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan