Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Usai Cetak Rekor, Dow Jones Malah Tergelincir

Husen Miftahudin • 23 Maret 2024 10:23
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), tetapi ketiga indeks utama mencatatkan kenaikan mingguannya.
 
Dikutip dari Xinhua, Sabtu, 23 Maret 2024, Dow Jones Industrial Average turun 305,47 poin atau 0,77 persen menjadi 39.475,9. Sedangkan S&P 500 merosot 7,35 poin atau 0,14 persen menjadi 5.234,18.
 
Sementara itu, Indeks Komposit Nasdaq justru meningkat 26,98 poin atau 0,16 persen menjadi 16.428,82. Kenaikan ini membuat Nasdaq mencetak rekor penutupan ketiga berturut-turut, yang juga menandai rekor penutupan beruntun terpanjang Nasdaq Composite sejak November 2021.

Adapun, sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan keuangan memimpin penurunan dengan kerugian masing-masing sebesar 1,24 persen dan 1,21 persen. Sementara itu, jasa komunikasi dan teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan masing-masing 0,85 persen dan 0,45 persen.
 
Baca juga: IHSG Sukses Raih Cuan, Lumayan Buat Bukber di Akhir Pekan!
 

Proyeksi penurunan suku bunga Fed mereda


Indeks mencatat kenaikan mingguan yang substansial, mencapai rekor tertinggi setelah Federal Reserve meredakan kekhawatiran mengenai pengurangan proyeksi penurunan suku bunga untuk tahun ini.
 
Keyakinan terhadap suku bunga telah mencapai puncaknya juga didukung oleh indikasi dimana bank sentral besar lainnya siap mengubah arah. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun diperdagangkan sekitar 4,24 persen pada Jumat.
 
"Reli pasar terus terjadi selama 24 jam terakhir, didorong oleh meningkatnya keyakinan bahwa penurunan suku bunga akhirnya akan segera terjadi," kata Jim Reid, ahli strategi di Deutsche Bank.
 
"Berita dovish telah memberikan dorongan yang signifikan kepada pasar, dan menandai perubahan besar dari awal minggu ini. Memang benar, perlu diingat bahwa baru pada minggu lalu angka indeks harga konsumen dan indeks harga produsen (inflasi) AS mengejutkan pada sisi positifnya, yang menyebabkan berkembangnya spekulasi bahwa The Fed akan meningkatkan sikap hawkishnya," tambah dia.
 
Di sisi korporasi, saham FedEx melonjak sekitar 7,0 persen setelah unit terbesar perusahaan parsel tersebut menunjukkan peningkatan margin operasi, melebihi ekspektasi laba. Sebaliknya, saham Nike turun sekitar 7,0 persen karena investor mencerna panduan penjualan yang mengecewakan serta hasil keuangan yang beragam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan