Presiden AS terpilih Joe Biden. FOTO: AFP
Presiden AS terpilih Joe Biden. FOTO: AFP

Biden Punya Peluang Tekan Tiongkok Lewat Program Belt and Road Initiative

Angga Bratadharma • 16 Januari 2021 13:28
Singapura: Janji Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk memprioritaskan memerangi perubahan iklim dapat meningkatkan tekanan pada Belt and Road Initiative milik Tiongkok. Proyek milik Beijing tersebut telah dikritik karena mendanai dan membangun proyek infrastruktur yang merusak lingkungan.
 
"Kepemimpinan AS yang kuat untuk mengatasi perubahan iklim akan mempersulit Tiongkok untuk menghijaukan Belt and Road Initiative," kata Jonathan Hillman, peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional Amerika, dilansir dari CNBC International, Sabtu, 16 Januari 2021.
 
Diluncurkan pada 2013, Belt and Road Initiative atau BRI merupakan program ambisius untuk membangun infrastruktur fisik dan digital yang menghubungkan ratusan negara dari Asia hingga Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Banyak kritikus menilai inisiatif kebijakan luar negeri dari Presiden Tiongkok Xi Jinping ditujukan untuk memperluas pengaruh negaranya di global.

Proyek energi -banyak di antaranya pembangkit listrik berbahan bakar fosil- telah menjadi pusat inisiatif. Tiongkok selama beberapa tahun terakhir mengatakan akan lebih fokus pada proyek-proyek yang lebih bersih, tetapi analis mengatakan Tiongkok hanya memiliki sedikit hasil konkret untuk ditunjukkan sejauh ini.
 
Hal itu tentunya membuka peluang bagi AS untuk meminta pertanggungjawaban dari Tiongkok. Biden mengatakan AS akan bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris, pakta global yang dibuat pada 2015 dengan hampir 200 negara termasuk Tiongkok, untuk memerangi perubahan iklim. Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian pada 4 November tahun lalu.
 
Saat berkampanye untuk Kepresidenan AS, Biden mengkritik Tiongkok karena mendanai proyek bahan bakar fosil kotor di seluruh dunia melalui Belt and Road Initiative -dan pada dasarnya mengalihkan polusi karbon Tiongkok ke negara lain.
 
Sejak memenangkan pemilu, Biden belum mengumumkan rencana khusus untuk mengatasi masalah lingkungan di sekitar BRI. Tetapi para analis mengatakan Pemerintahan Biden dapat bekerja dengan mitra dan sekutu untuk menawarkan negara-negara yang berpartisipasi dalam BRI sumber pembiayaan alternatif untuk proyek-proyek yang lebih bersih.
 
"Pendekatan AS kemungkinan akan terus melibatkan kombinasi tongkat dan wortel," kata Direktur dan Analis Utama AS Control Risks Jonathan Wood.
 
Wood menilai AS akan menggunakan program pembiayaannya sendiri -Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS- untuk fokus pada investasi hijau guna menyaingi inisiatif Tiongkok. AS juga dapat menekan mitra yang berpartisipasi dalam BRI untuk meningkatkan standar lingkungan pada proyek mereka.
 
Imogen Page-Jarrett, analis riset untuk Tiongkok di The Economist Intelligence Unit memandang fokus Pemerintahan Biden terkait Belt and Road Initiative bisa menjadi titik pertikaian baru dalam hubungan AS-Tiongkok.
 
"Ini khususnya akan terjadi karena Biden bertujuan membangun koalisi multilateral melawan Tiongkok," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan