Beberapa bagian zona euro telah dilanda gelombang baru kasus virus korona, yang menyebabkan para pejabat memutuskan adanya putaran lain penutupan sama seperti negara-negara maju lainnya yang ingin bangkit. Meskipun mengakui bahwa penguncian telah menghambat pertumbuhan, namun Lagarde optimistis bahwa semuanya akan membaik.
"Cahaya ada di ujung terowongan. Kami bisa melihatnya tapi itu masih belum bisa dijangkau. Kami masih memiliki beberapa babak lagi," kata Lagarde, dilansir dari CNBC International, Jumat, 16 April 2021.
Meski demikian, tambahnya, paruh kedua di tahun ini akan terjadi pemulihan ekonomi secara cepat. Proyeksi Dana Moneter Internasional terbaru mengungkapkan pertumbuhan UE berjalan di angka 4,4 persen pada 2021, hampir sama dengan rata-rata negara maju tetapi jauh di belakang perkiraan 6,4 persen untuk AS.
Tidak ditampik, AS jauh lebih sukses dengan peluncuran vaksinnya, dan Kongres AS telah jauh lebih agresif terkait dukungan fiskal dalam bentuk stimulus lebih dari USD5 triliun, di mana program infrastruktur siap dilakukan secara besar-besaran.
Baik ECB maupun Federal Reserve AS telah memberikan dukungan moneter yang besar dalam bentuk suku bunga terendah dan triliunan dalam pembelian aset. Namun faktanya, ada beberapa kekhawatiran bahwa langkah kebijakan di AS dapat mendorong inflasi ke tingkat yang tidak diinginkan.
Lagarde mengharapkan Fed untuk mencapai tujuan inflasinya sendiri dibandingkan dengan ECB. "Kami berada dalam situasi yang sangat berbeda. Anda tahu, AS mungkin akan segera mencapai target inflasi. Kami sangat jauh dari itu," tuturnya.
Dia menambahkan pendekatan ECB terhadap kebijakan moneter dicirikan sebagai fleksibilitas penuh, Fleksibilitas lintas waktu, lintas kelas aset, dan lintas negara. "Dan kami memutuskan kapan diperlukan untuk mengembangkannya, dan untuk mengembangkannya kami melakukannya dua kali," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News