Ilustrasi. FOTO: Media Indonesia
Ilustrasi. FOTO: Media Indonesia

Impor AS dari Tiongkok Melonjak Jelang Akhir 2020

Angga Bratadharma • 17 Desember 2020 09:45
Washington: The New York Times melaporkan kegiatan impor Amerika Serikat (AS) dari Tiongkok melonjak jelang akhir 2020 meski Pemerintahan Trump mengenakan tarif yang tinggi atas barang-barang dari Tiongkok. Bahkan, kinerja impor terus naik di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung sampai sekarang ini.
 
"Lonjakan impor adalah produk sampingan lain dari covid-19, dengan warga AS menghabiskan uang mereka untuk liburan, menonton film, membeli barang-barang rumah tangga seperti lampu penerangan baru, peralatan olahraga, dan mainan untuk anak-anak mereka," kata laporan New York Times, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis, 17 Desember 2020.
 
Menurut laporan The New York Times data perdagangan untuk 10 bulan pertama di tahun ini, yang dikumpulkan dari data Kepabeanan Amerika Serikat oleh IHS Markit, menunjukkan bahwa impor elektronik konsumen Amerika, masker, dan peralatan perlindungan pribadi lainnya dari Tiongkok terus naik menguat di tengah pandemi.

"Pada November, ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat naik 46,1 persen ke rekor USD51,98 miliar," kata The New York Times.
 
Masih kata laporan The New York Times disebutkan lonjakan impor AS dari Tiongkok telah menentang prediksi politisi Amerika, yang awal tahun ini memperkirakan bahwa pandemi akan menjadi momen untuk mengurangi perdagangan dengan Tiongkok dan akhirnya membawa pabrik kembali ke Amerika Serikat.
 
Laporan tersebut menemukan fakta bahwa hanya ada sedikit tanda rantai pasokan global kembali ke Amerika Serikat, meskipun ada tarif administrasi Trump atas impor Tiongkok senilai lebih dari USD360 miliar. "Sebaliknya, efek pandemi yang berkepanjangan di Amerika Serikat tampaknya hanya memperkuat posisi manufaktur Tiongkok," kata laporan The New York Times.
 
"Secara keseluruhan, pemulihan ekonomi Tiongkok yang cepat dan dominasinya sebagai sumber produk yang menjadi sasaran orang Amerika selama pandemi telah melebihi efek peredam dari tarif Trump," Mary E Lovely, seorang rekan senior di Peterson Institute for International Economics.
 
Sementara itu, Kepala Eksekutif Perusahaan Mainan Basic Fun! Jay Foreman mengaku mempertimbangkan untuk memindahkan beberapa operasi ke Vietnam atau India, seperti yang dilakukan banyak pembuat mainan di tengah perang perdagangan tahun lalu. Tetapi, lanjutnya, keputusan memilih Tiongkok menjadi langkah terbaik.
 
"Tiongkok masih memiliki rantai pasokan produksi terbaik dari siapa pun di dunia, dan ternyata mereka mampu menangani pandemi lebih cepat dan lebih efisien daripada siapa pun," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan