Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Wall Street Raup Untung Gegara Memanasnya Konflik Timur Tengah

Husen Miftahudin • 03 Oktober 2024 08:42
New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), dengan saham teknologi naik. Tetapi di sisi lain investor juga khawatir tentang ketegangan Timur Tengah dan lebih banyak menanti data tenaga kerja AS yang akan dirilis minggu ini.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 3 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average naik 39,55 poin, atau 0,09 persen, menjadi 42.196,52. S&P 500 naik 0,79 poin, atau 0,01 persen, pada 5.709,54 dan Nasdaq Composite naik tipis 14,76 poin, atau 0,08 persen, menjadi 17.925,12.
 
Investor memantau berita Timur Tengah setelah Israel dan AS berjanji untuk membalas serangan Iran terhadap Israel pada Selasa. Presiden AS Joe Biden mengatakan ia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran sebagai tanggapan atas serangan misilnya dan mendesak Israel untuk bertindak secara proporsional.
 
Data yang dirilis pada Rabu pagi menunjukkan penggajian swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada September, bukti lebih lanjut pasar tenaga kerja tidak memburuk. Investor tetap fokus pada data penggajian nonpertanian September yang akan dirilis pada Jumat, sementara data klaim pengangguran AS akan dirilis pada Kamis.
 
Baca juga: Tensi Geopolitik Naik, IHSG Melemah
 

Siklus pelonggaran moneter Fed dimulai

 
Pasar mengakhiri September dengan keuntungan yang kuat setelah Federal Reserve memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin yang tidak biasa untuk menopang pasar tenaga kerja. S&P 500 naik 19,7 persen sepanjang tahun ini.
 
Peluang penurunan suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan Fed November adalah sebesar 65,7 persen, naik dari 42,6 persen seminggu yang lalu, menurut Alat FedWatch CME Group. JPMorgan Chase dan bank-bank besar lainnya akan memulai musim pendapatan kuartal ketiga S&P 500 pada 11 Oktober.
 
Adapun jumlah emiten saham yang menurun melebihi yang naik di NYSE dengan rasio 1,18 berbanding 1. Sementara di Nasdaq, rasionya 1,09 berbanding 1 menguntungkan yang menurun.
 
S&P 500 membukukan 27 tertinggi baru 52 minggu dan dua terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 80 tertinggi baru dan 133 terendah baru. Volume di bursa AS tercatat sebanyak 11,81 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,05 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan