Dikutip dari data Yahoo Finance, Kamis, 15 Agustus 2024, harga minyak mentah Brent ditutup turun 93 sen atau 1,15 persen menjadi USD79,76 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD1,37 atau 1,8 persen menjadi USD76,98 per barel.
Persediaan minyak mentah AS naik sebesar 1,4 juta barel, dibandingkan dengan estimasi penurunan sebesar 2,2 juta barel, menurut data dari Badan Informasi Energi AS. Peningkatan tersebut merupakan yang pertama setelah enam minggu berturut-turut terjadi penurunan.
Persediaan bensin dan sulingan turun lebih besar dari yang diharapkan. Angka American Petroleum Institute pada hari Selasa menunjukkan penurunan 5,21 juta barel minggu lalu.
Brent telah naik lebih dari tiga persen pada perdagangan Senin untuk mengakhiri kenaikan lima hari, ditutup pada USD82,30 per barel, setelah mencapai titik terendah tujuh bulan di USD76,30 pada awal minggu lalu.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Imbas Kekhawatiran Meluasnya Perang Timur Tengah |
Konflik Timur Tengah dikhawatirkan meluas
Iran telah bersumpah untuk memberikan tanggapan keras atas pembunuhan pemimpin Hamas akhir bulan lalu. Tiga pejabat senior Iran mengatakan hanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang akan menahan Iran dari pembalasan langsung terhadap Israel atas pembunuhan tersebut.
Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya, tetapi berperang di Gaza melawan Hamas setelah kelompok itu menyerang Israel pada Oktober. Untuk melawan Iran, Angkatan Laut AS telah mengerahkan kapal perang dan kapal selam ke Timur Tengah.
Badan Energi Internasional memangkas estimasi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2025, dengan alasan dampak melemahnya ekonomi Tiongkok terhadap konsumsi. Hal itu terjadi setelah OPEC memangkas permintaan yang diharapkan untuk 2024 karena alasan yang sama.
Serangkaian indikator suram akhir-akhir ini telah mengumpulkan ekspektasi terhadap kinerja ekonomi Tiongkok pada Juli, yang memicu kekhawatiran terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Secara global, permintaan bahan bakar jet juga diperkirakan melemah karena perlambatan belanja konsumen yang memengaruhi anggaran perjalanan, perubahan yang dapat membebani harga minyak dalam beberapa bulan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News