Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Euro dan Saham Berjangka AS Kompak Tenggelam Akibat Risiko di Ukraina Meningkat

Antara • 28 Februari 2022 09:44
Tokyo: Mata uang euro bersama saham berjangka Amerika Serikat (AS) merosot, sementara mata uang safe haven dolar dan yen diminati di perdagangan Asia pada Senin pagi. Kondisi itu setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk memblokir beberapa bank dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
 
Mengutip Antara, Senin, 28 Februari 2022, obligasi berjangka Pemerintah AS bertenor 10-tahun naik satu poin penuh, sementara rubel Rusia mengindikasikan sebanyak 25 persen lebih lemah di rekor terendah baru di sekitar 112 per dolar.
 
Penurunan rubel terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan angkatan bersenjata nuklir dalam siaga tinggi pada Minggu, 27 Februari, hari keempat serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Pada saat yang sama, pasar saham Asia-Pasifik lebih tinggi di awal perdagangan, dengan indeks acuan Australia menguat 0,39 persen dan indeks saham Selandia Baru bertambah 0,74 persen. "Itu adalah efek langsung dari kenaikan Wall Street pada Jumat, 25 Februari, ketika indeks S&P 500 ditutup melonjak 2,51 persen," kata Analis Pasar IG Australia Kyle Rodda.
 
Indeks saham berjangka AS menunjukkan penurunan 2,32 persen saat dimulai kembali.
 
"Kami memiliki banjir informasi yang sangat negatif selama akhir pekan. Perasaan saya adalah tidak akan ada banyak kekuatan bertahan di balik langkah khusus ini (di saham Asia-Pasifik), mengingat kita sedang berbicara tentang risiko stabilitas keuangan, dan ancaman perang nuklir," kata Rodda.
 
"Pasar valas tampaknya menjadi sinyal terbaik (sentimen pasar) saat ini," tambahnya.
 
Sementara itu, euro tergelincir sebanyak 0,9 persen menjadi 1,1165 dolar dan jatuh 0,85 persen menjadi 129,15 yen. Sedangkan dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko masing-masing merosot 0,76 persen dan 0,85 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan