Melansir Xinhua, Kamis, 16 Juni 2022, baik indeks harga konsumen dan inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, tercatat lebih tinggi dari yang diharapkan.
Indeks harga konsumen naik 8,6 persen di Mei dari tahun lalu, kenaikan tertinggi sejak Desember 1981. "Kami berada dalam resesi teknis tetapi tidak menyadarinya," kata kepala strategi investasi Bank of America Michael Hartnett, dikutip CNBC.
Kepala investasi di Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar, mengatakan dia tidak akan terkejut jika resesi dimulai pada kuartal ketiga tahun ini.
Baca juga: The Fed Umumkan Kenaikan Suku Bunga Terbesar Sejak 1994, Berapa?
"Anda dapat mengatakan kami berada di tengah-tengahnya sekarang, dalam fase awal. Hanya dalam retrospeksi kami akan tahu pasti, tetapi itu seharusnya tidak mengejutkan kami pada saat ini," jelasnya.
The Fed pada Rabu waktu setempat menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin sebagai upaya untuk memerangi inflasi yang panas. Langkah ini menandai kenaikan suku bunga paling tajam sejak 1994, membawa suku bunga acuan utama dana federal ke kisaran antara 1,5 hingga 1,75 persen.
"Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan terkait pandemi, harga energi yang lebih tinggi, dan tekanan harga yang lebih luas," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id