Rusia berada di puncak jenis krisis utang yang unik yang menurut para investor akan menjadi pertama kalinya ekonomi pasar berkembang besar didorong ke gagal bayar obligasi oleh geopolitik, daripada pundi-pundi kosong.
NSD mengatakan telah membayar dengan mata uang asing kupon pada Eurobonds yang jatuh tempo pada 2026 dan 2036, keduanya jatuh tempo pada 27 Mei.
Rusia bergegas maju untuk dua pembayaran utang internasional dalam upaya terbaru untuk mencegah default, hanya beberapa hari sebelum AS memutuskan untuk tidak memperpanjang pengabaian utama yang memungkinkan transaksi pembayaran Eurobonds Rusia dalam mata uang asing.
"Rusia sekarang sedang mengerjakan mekanisme baru untuk melunasi utangnya dalam denominasi dolar yang akan memungkinkannya untuk melakukan pembayaran Eurobonds yang jatuh tempo pada Juni tanpa lisensi yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat," ucap Menteri Keuangan Anton Siluanov dalam sebuah wawancara TV, Sabtu, 28 Mei 2022.
Rusia akan membayar kupon Eurobonds yang jatuh tempo pada 2027, 2028, dan 2048 pada akhir Juni. Rusia telah menghadapi prospek gagal bayar sejak Barat memberlakukan sanksi besar-besaran setelah keputusannya untuk mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Negara itu telah terputus dari sistem keuangan global dan telah melihat kira-kira setengah dari USD640 miliar cadangannya di luar negeri dibekukan.
Tetapi para pejabat Rusia mengatakan negara itu memiliki cukup uang untuk membayar utangnya dan bahwa apa yang mungkin dianggap negara lain sebagai default akan menjadi peristiwa teknis dan diatur.
Siluanov mengatakan minggu ini Rusia akan terus membayar kewajiban Eurobond negaranya dalam rubel jika tidak mampu membayar dalam mata uang asing, dan akan mempertahankan perannya sebagai peminjam yang dapat diandalkan dengan segala cara yang mungkin.
Siluanov mengatakan tidak akan ada dampak pada ekonomi jika Amerika Serikat menyatakan bahwa Rusia dalam default teknis pada Eurobonds-nya.
Tetapi para analis lebih skeptis tentang dampak potensi kejatuhan pada ekonomi Rusia dalam jangka panjang, karena defisit Rusia dapat berkembang sangat tajam atas invasinya ke Ukraina, kata Takahide Kiuchi, seorang ekonom di Nomura Research Institute.
"Perekonomian Rusia tidak dapat berdiri tanpa pembiayaan atau uang dari luar negeri. Jadi dalam hal ini, tidak ada akses ke pasar global dapat mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi Rusia dalam jangka panjang," kata Kiuchi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News