Ngozi Okonjo-Iweala melihat adanya gerakan di kedua sisi -mengacu pada pendukung pengabaian dan mereka yang memiliki keberatan- dan berharap tercapainya kesepakatan kerangka kerja tentang masalah pengesampingan, transfer teknologi, dan akses yang lebih baik ke vaksin untuk negara berkembang.
"Saya berharap akan ada pertemuan pemikiran tentang bagaimana negara berkembang mendapatkan akses yang lebih mudah ke vaksin, volume yang lebih tinggi, dan kapasitas produksi yang lebih banyak," kata Ngozi Okonjo-Iweala, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 14 Mei 2021.
Dirinya berulang kali menekankan perlunya pragmatisme dalam negosiasi. Presiden AS Joe Biden pekan lalu mendukung seruan dari India dan Afrika Selatan untuk mengesampingkan perlindungan paten untuk vaksin covid-19, membuat marah perusahaan farmasi dan memicu penentangan dari beberapa negara Eropa.
Para ahli mengatakan pengabaian bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk dinegosiasikan, dan tidak akan mengatasi kebutuhan segera untuk membuat lebih banyak dosis dengan cepat. Okonjo-Iweala memahami pendukung pengabaian sedang mempersiapkan proposal yang direvisi yang dia harap akan disajikan ke WTO secepat mungkin.
Harapannya pada akhir Mei semua pihak duduk untuk bernegosiasi. "Mungkin saja mereka yang ragu tentang pengabaian juga menyiapkan teks," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News